Pekanbaru, (Antarariau.com) - Anak usaha PT Sriwijaya Air yakni PT National Aviation Management (NAM) Air optimis dapat bersaing dengan Lion Air pada rute Medan-Pekanbaru pergi-pulang, meski maskapai kompetitor memiliki jadwal terbang dua kali dalam sehari.
"Kalau kami tetap optimis untuk rute itu. Karena setiap pembukan rute, manajemen pasti pertimbangkan baik dari sisi pasar dan lain sebagainya," ucap Kepala Perwakilan Siriwijaya Air Cabang Pekanbaru, Darwis Monteski di Pekanbaru, Senin.
Seperti diketahui, NAM Air dijadwalkan pada pertengahan bulan ini bakal menghidupkan rute domestik Medan-Pekanbaru dengan mengoperasikan pesawat berbadan sempit jenis Boeing 737 seri 500 kapasitas 120 kursi, terdiri dari 8 kelas bisnis dan 112 kelas ekonomi.
Rute tersebut pernah diterbangi maskapai induk, tapi terakhir Sriwijaya Air meninggalkan rute itu bersama dua rute yakni Jakarta-Pekanbaru dan Batam-Pekanbaru masing-masing penerbangan pergi pulang satu kali dalam sehari dengan alasan efesiensi pada Maret 2014.
Darwis berujar, pihaknya merasa optimis karena mendapatkan slot time atau celah waktu pendaratan dan lepas landas paling awal, dibandingkan dua kali penerbangan dilayani maskapai kompetitor yakni Lion Air.
Berdasarkan data otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru menyebut operasional Lion Air tujuan Medan memiliki jadwal keberangkatan dengan nomor penerbangan JT-141 pukul 14.25 Wib dan JT-294 jam 18.25 setiap hari.
"Kami terbang jam 12.55 Wib dari Pekanbaru menuju Medan, setelah kalau dari Medan pukul 11.30 Wib. Jadi lebih cepat melayani rute baik dari Medan maupun dari Pekanbaru sendiri," terangnya.
Terakhir tercatat maskapai penerbangan Indonesia Airasia menghentikan operasi rute Pekanbaru-Medan pulang pergi satu kali setiap hari terhitung 1 Juli 2014 karena diduga persaingan cenderung tidak sehat antar sesama kompetitor
Sedikitnya enam telah maskapai berhenti mengoperasikan rute Medan-Pekanbaru pergi pulang seperti Indonesia AirAsia, Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Tigerair Madala, Sky Aviation dan Riau Airlines.
Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia (Astindo) Riau mengaku, persaingan bisnis penerbangan antar sesama kompetitor khususnya di Pekanbaru dalam beberapa tahun terakhir cenderung tidak sehat.
"Kalau ada maskapai buka harga dengan "hancur-hancuran" di satu rute, maka pasti ada yang dikorbankan dan menjurus ke persaingan tak sehat. Travel agen yang direpotkan karena banyak maskapai lemparkan masalah kepada kami," kata Ketua Astindo Riau, Sutardie.
Berita Lainnya
Nam Woohyun INFINITE dikonfirmasi gabung dengan agensi baru
21 March 2023 12:23 WIB
Kim Tae Ri dikonfirmasi akan bintangi drama terbaru bersama Nam Joo Hyuk
07 September 2021 12:21 WIB
Pengadilan Malaysia Ungkap Temuan Mengejutkan Soal Pembunuhan Kim Jong-nam
01 December 2017 14:20 WIB
Polisi Malaysia Temukan 100.000 USD Dalam Tas Kim Jong Nam
12 October 2017 13:00 WIB
Kasus Pembunuhan Kim Jong-Nam, Korut Balas Usir Dubes Malaysia
07 March 2017 10:45 WIB
Spekulasi Pembunuhan Jong-nam Bergulir Kepada Empat Tersangka Yang Kabur
20 February 2017 11:20 WIB
Dugaan Sementara Membenarkan Pembunuh Kim Jong-nam Adalah Dinas Rahasia
18 February 2017 9:15 WIB
Politisi Korsel Sebut Kim Jong-nam Memohon Untuk Tidak Dibunuh
17 February 2017 10:25 WIB