Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menambah durasi pemadaman listrik bergilir hingga tiga kali sehari dengan total selama enam jam di Riau akibat defisit daya 60 megawatt (MW).
"Defisit daya untuk Riau saat ini bertambah dari 30 megawatt menjadi 60 megawatt," kata Humas PLN Wilayah Riau-Kepri, Nasri, kepada wartawan di Pekanbaru, Jumat.
Riau mengalami defisit daya listrik sejak September lalu karena gangguan pada pembangkit di sistem interkoneksi Sumatera.
Ia mengatakan defisit listrik kini bertambah karena ada gangguan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin unit 1 dan 2 berdaya 145 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Gas (PLTMG) Payosilincah Jambi berdaya 50 MW.
Namun, Nasri tidak menjelaskan penyebab gangguan pada pembangkit itu dan kapan gangguan akan berakhir.
Ia hanya mengatakan pemadaman listrik dipastikan durasinya bertambah hingga tiga kali sehari dengan waktu dua jam tiap pemadaman.
Dengan begitu, pelanggan PLN terpaksa mengalami pemadaman listrik selama enam jam dalam sehari.
"Jadi jadwal pemadaman yang sebelumnya di ekspos dimedia sudah tidak sesuai lagi. Pola pemadaman saat ini bertambah menjadi dua sampai dengan tiga kali sehari di area Pekanbaru, Dumai dan Rengat," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga menyatakan pemadaman bergilir yang durasinya makin panjang memperparah kondisi di tengah kabut asap kebakaran yang makin pekat.
"Kalau sudah mati listrik dicampur lagi asap, kita yang di dalam rumah rasanya makin sesak bernafas," kata seorang warga Pekanbaru, Dion (28).
Seorang warga lainnya, Vienty Kumala (36) mengatakan anak-anaknya jadi sulit tidur akibat pemadaman listrik makin sering terjadi terutama saat malam hari.
"Makin merana warga Riau jadinya," keluh Vienty.