Pekanbaru, (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mulai membangun jaringan kabel listrik bawah laut untuk memperkuat konektivitas listrik Pulau Rupat, Bengkalis serta Pulau Rangsang dan Mendung di Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto menyatakan pembangunan jaringan listrik bawah laut ini merupakan respons atas aspirasi yang disampaikan Gubernur dan kepala daerah se-Riau, sehingga dengan adanya pembangunan kabel listrik bawah laut ini bisa ditargetkan pada tahun 2027 seluruh desa di Riau sudah teraliri listrik.
"Tugas kami menjahit pulau-pulau agar terkoneksi listrik. Mohon doanya semoga pembangunan ini bisa berjalan lancar," katanya usai rapat penguatan sistem ketenagalistrikan bersama Komisi XII DPR RI, Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis di VVIP Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Selasa
Pembangunan kabel listrikbawah laut itu akan melibatkan jaringan tegangan tinggi, mulai dari 150 KVA di Bengkalis hingga 500 KVA di lokasi lain. Tujuannya untuk menghubungkan sistem kelistrikan di pulau-pulau dengan jaringan induk Sumatera, sehingga tidak lagi bergantung pada genset atau sistem terpisah (isolated).
Gubernur Riau Abdul Wahid mengharapkan pembangunan ini memperkuat pasokan listrik dan mendorong masuknya investasi di Riau. Menurutnya jika ini selesai, maka semua daerah di Riau akan terhubung dalam satu sistem.
"Pembangunan Ini akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Kita targetkan rampung lebih cepat, semula direncanakan 2027, kita dorong selesai 2026,” ujarnya.
Gubernur Wahid juga menyampaikan rencana ambisius pembangunan Kawasan Industri baru di Bukit Batu, Pulau Bengkalis, dan kawasan ekonomi khusus di Pulau Rangsang. Ia menekankan betapa krusialnya pasokan listrik yang andal dan stabil untuk menarik investasi.
"Listrik tidak bisa lagi diabaikan. Ini adalah motor penggerak ekonomi. Tanpa listrik, ekonomi tidak bisa tumbuh," ungkapnya.