Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Senin pagi, menyatakan Satelit Terra dan Aqua mendeteksi 88 titik panas di Pulau Sumatera, yang 25 di antaranye berlokasi di Riau.
"Sebagian besar sebaran titik panas terpusat di Provinsi Riau dengan 25 titik, yang terdeteksi pada pukul 05.00 WIB," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Riau.
Ia menjelaskan terdapat lima kabupaten di Riau yang menyumbang titik panas. Kabupaten Pelalawan merupakan daerah dengan titik panas terbanyak dengan total 11 titik panas.
Sementara itu, lanjutnya, empat kabupaten lainnya yakni Kabupaten Kampar dan Indragiri Hilir masing-masing terdeteksi enam dan empat titik panas.
"Diikuti Kabupaten Siak dengan tiga titik panas dan Indragiri Hulu satu titik panas," ujarnya.
Sementara itu untuk tingkat keakuratan di atas 70 persen atau yang mengindikasikan kemungkinan terdapat titik api terdeteksi di tiga Kabupaten yakni Pelalawan, Kampar dan Indragiri Hilir.
"Di Pelalawan terdapat lima titik api, sementara di Kampar dan Indragiri Hilir masing-masing terdapat tiga dan dua titik api," jelasnya.
Sementara itu, BMKG juga memprediksikan bahwa arah angin secara umum dari arah Tenggara hingga Selatan dengan kecepatan 5-35 knots atau 9-63 kilometer per jam.
Jumlah titik panas yang terdeteksi pada Senin ini merupakan jumlah yang terbanyak dalam sepekan terakhir setelah pada beberapa pekan jumlah titik api cukup minim, bahkan
nihil.
Selain itu, BMKG juga telah meminta pemerintah untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla yang berpeluang terjadi saat musim kemarau melanda Provinsi Riau pada akhir bulan Mei ini.
"Mulai akhir Mei, Riau diprakirakan akan mulai kemarau hingga bulan September," kata Sugarin.
Ia mengatakan, pola arah angin pada bulan Mei akan berhembus dari Selatan ke Timur Laut dan Utara.
Ini berarti saat kebakaran hutan dan lahan di Riau tidak ditangani secara cepat, lanjutnya, maka polusi asap dipastikan akan kembali mencapai negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.
"Kalau sampai terjadi bencana asap akibat kebakaran, pasti mengarah ke negara tetangga," ujarnya.
Karena itu, Sugarin menilai keputusan pemerintah yang menetapkan status siaga darurat sangatlah tepat untuk segera melakukan langkah-langkah pencegahan.
"Sudah tepat kebijakannya, tinggal bagaimana nanti pemerintah mengeksekusinya dilapangan dan harus didukung semua pihak," katanya.
Berita Lainnya
Amerika Serikat kirim data satelit bantu deteksi kebakaran hutan Kanada
17 June 2023 13:56 WIB
Citra satelit deteksi enam titik panas di sekitar rute lintasan helikopter MI 17
01 July 2019 15:18 WIB
Satelit Deteksi 150 Titik Panas Di Pulau Sumatera
12 September 2018 12:25 WIB
Satelit BKMG Deteksi Empat Titik Panas Di Wilayah Aceh
02 September 2018 4:25 WIB
Satelit Deteksi Sembilan Titik Panas Di Riau
09 March 2015 11:03 WIB
Satelit NOAA Deteksi 475 Titik Panas Riau
27 February 2015 14:02 WIB
Satelit Deteksi 102 Titik Api Di Kalimantan
19 September 2014 12:12 WIB
Satelit Deteksi Kemunculan 80 Titik Panas Sumatera
09 September 2014 21:44 WIB