Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kadivre Bulog Riau-Kepri Faruq Octobri Qomary mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau untuk memudahkan pembelian beras petani secara langsung.
"Kami tidak tahu wilayah mana saja yang menghasilkan padi, namun dengan kerja sama ini akan mudah," kata Faruq Octobri Qomary di Batam, Rabu.
Ia menuturkan upaya menyurati Pemkab melalui Dinas Pertanian masing-masing sudah dilakukan pihaknya sejak awal tahun guna mengantisipasi musim panen padi di wilayah itu yang pasti berbeda.
"Bulog Riau- Kepri akan tetap berupaya dapat menyerap sebesar-besarnya hasil produksi petani lokal," katanya.
Tujuannya adalah merangsang petani lokal bersemangat terus menanam padi, dan sekaligus meningkatkan penghasilan mereka.
Karena itu, ia memaparkan Bulog tidak bisa berkerja sendiri, namun perlu dukungan pemerintah daerah baik dalam sosialisasi maupun kebijakan.
"Kami harapkan Pemkab mengarahkan petani di wilayahnya menjual panen padi mereka ke Bulog," katanya.
Karena, tambahnya, dengan menjual ke Bulog, petani bisa langsung mendapat uang tanpa potongan ijon yang dilakukan para tengkulak. Selain juga harga gabah/beras yang dibeli jauh diatas harga tengkulak bahkan HPP.
"Jangan menjual beras ke tengkulak, tetapi ke Bulog, agar petani dapat hasil lebih," katanya.
Ia juga mencontohkan akan ada pertemuan dengan Asisten II Pelalawan. yang direncanakan minggu depan guna mengumpulkan para petani dan pengusaha penggilingan di Kuala Kampar.
"Kami tinggal menunggu kesiapan Pemkab Pelalawan," katanya.
Pembelian dari petani lokal secara langsung ini diharapkannya bisa memotivasi petani dan pengusaha bergairah menanam padi selain Sawit, sehingga tercipta kemandirian pangan daerah, dan tidak tergantung lagi kepada beras daerah produsen lain seperti Jawa dan Sulselbar.
Berbicara persentase serapan gabah petani dari seluruh wilayah Riau-Kepri, ia mengatakan sejauh ini pihaknya belum tahu pasti, karena belum mendapatkan data luasan tanaman padi dari Distan secara keseluruhan.
"Berapa luas area tanam dan berapa hasil produksi per hektar akan kami cek minggu depan, Kuala Kampar katanya luas area tanam 60.000 ha," katanya.