Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi E DPRD Riau yang membawahi bidang pendidikan mempertanyakan dana asuransi pensiuan guru Yayasan Cendana kepada pihak pengelola yakni Asuransi Jiwasraya setelah mendapat pengaduan forum pensiunan guru yang mengaku tidak mendapatkan dana kesejahteraan itu.
"Kalau asuransi tentu ada anggotanya, ada kartunya, berapa daftar anggota, dan mulai tahun berapa masuk. Kita ingin tahu apakah bapak-bapak pensiunan Yayaasan Cendana tidak masuk. Kalau masuk dan tidak terima dana pensiun tentu ada dugaan penyelewengan," kata anggota Komisi E DPRD Riau, Syafaruddin Poti di Pekanbaru, Kamis.
Hal tersebut disampaikannya saat rapat dengar pendapat bersama Forum Guru Pensiunan Yayasan Cenana, Auransi Jiwasraya, dan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. Sementara itu, Yayasan Cendana yang menjadi topik pembicaraan tidak hadir.
Syafruddin melanjutkan bahwa jika tidak ada juga tanggapan dari Yayasan Cendana, langkahnya setelah itu adalah melaporkan kepada pihak berwajib. Namun, kata dia, hendaknya masalah ini diselesaikan saja dengan cara musyawarah.
Selain itu dia juga menyayangkan pemaparan dari manajemen Jiwasraya yang tidak mengetahui data detail tentang nama-nama pensiunan yang mengadu tersebut masuk daftar. Menurutnya, tentu ada mekanisme apakah premi asuransi diambil dari iuran per bulan dan apa fasilitas yang akan diterima.
"Kalau tidak ada data kita akan terus bertengkar karena tanpa data itu adalah pekerjaan yang sia-sia. Dikhawatirkan nanti ada salah tafsir," jelasnya.
Sebelumnya, Manajer Regional Asuransi Jiwasraya, Imam Mahdi mengatakan bahwa rapat ini harus dihadiri oleh pihak yayasan untuk ada keputusan. Dia tidak bisa memberikan data secara detail karena pihaknya bekerjasama dengan yayasan, bukan dengan para guru.
"Ini harus diajukan dulu ke yayasan untuk dibayarkan dan kalau terdaftar dibayarkan. Tapi secara rinci nama-namanya kita tidak megatahui semuanya," ujarnya.
Ketua Komisi E DPRD Riau, Masnur mendapati kenyataan seperti itu mengatakan akan mengundang lagi pihak Yayasan Cendana. Dia berharap agar pekan depan hal itu sudah tuntas.
"Kata Yayasan Cendana undangan baru sampai pukul 19.00 WIB malam. Jadi kita minta kepada staf untuk mengantarkan lebih cepat nanti," ucapnya.