Depok, Jawa Barat (Antarariau.com) - "Realisasi pengalihan subsidi BBM ke sektor lain harus dijalankan pemerintah secara transparan dan ada tolok ukurnya," kata pengamat yang juga akademisi, Komaruddin Hidayat.
"Yang terpenting programnya ada tolak ukur dan transparan. Selama pemerintah transparan dan rasional, rakyat juga akan mendukung," kata dia, seusai menghadiri acara debat calon rektor Universitas Indonesia di Depok, Selasa.
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu mengatakan, kenaikan harga BBM adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari presiden Indonesia.
"Saya rasa siapapun presidennya, akan dipaksa kondisi untuk mengalihkan subsidi BBM kepada yang lebih produktif," ujar dia.
Dia menilai, pemerintah bersikap berani dalam mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM. "Bahwa pemerintah berani. Keberanian itu apresiasi bagi saya. Tapi persoalannya bukan sekadar berani, tapi realisasinya (pengalihan subsidi) harus transparan dan terukur," kata dia.
Mengenai program Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar, dia mengatakan perlu dikampanyekan secara komprehensif.
Presiden Joko Widodo, Senin malam, mengumumkan kenaikan harga BBM jenis premium dari Rp6.500 menjadi Rp8.500 dan jenis solar dari Rp4.500 menjadi Rp6.500 sebagai hasil dari pengalihan subsidi ke infrastruktur dan bidang kesehatan. (*)
Berita Lainnya
Presiden Jokowi mulai serahkan bantuan pengalihan subsidi BBM di Sentani Papua
31 August 2022 12:00 WIB
Ketua Banggar DPR RI dukung pengalihan subsidi BBM agar lebih tepat sasaran
29 August 2022 15:49 WIB
Greenpeace Ingatkan Pengalihan Subsidi BBM Untuk Energi Terbarukan
22 November 2014 6:09 WIB
Menkeu Pastikan Pengalihan Subsidi Untuk Sarana Infrastruktur
18 November 2014 19:12 WIB
LPK: Penjatahan BBM Subsidi Harus Transparan
03 April 2011 20:00 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB