Jakarta (Antarariau.com) - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro memastikan ruang fiskal yang didapat dari kenaikan harga BBM bersubsidi senilai Rp2.000 per liter, akan dimanfaatkan untuk pembenahan sarana infrastruktur serta meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan.
"Kita fokus untuk perbaikan infrastruktur dasar dan perlindungan sosial untuk kelompok masyarakat yang miskin dan hampir miskin," ujarnya dalam pemaparan di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan, dari ruang fiskal yang diperkirakan bisa mencapai kisaran Rp110 triliun hingga Rp140 triliun, pemerintah akan mengalokasikan senilai Rp16 triliun untuk pembangunan dan perbaikan saluran irigasi sebagai upaya memperbaiki produksi sektor pertanian.
"Rupanya selama ini irigasi kita buatnya banyak, tapi tidak dipelihara, sekitar 40 persen jaringan irigasi kita rusak. Presiden telah fokus untuk kesejahteraan petani dan food security, maka irigasi menjadi perhatian. Selain itu, kita perbaiki bantuan subsidi untuk pupuk dan benih," katanya.
Bambang menyatakan, dana penghematan tersebut juga dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas pembangunan sektor kemaritiman, perumahan dan telekomunikasi serta mendorong ketahanan energi yang selama ini masih tertunda.
"Untuk energy security yang menjadi perhatian adalah ekstensifikasi jaringan gas, untuk rumah dan sarana transportasi. Kita berharap kalau gas jadi alternatif maka tidak ada lagi isu BBM mahal, terutama untuk angkutan umum yang bergantung pada premium dan solar," ujarnya.
Untuk sektor kesehatan, ia mengemukakan, pemerintah akan mengalokasikan dana pengalihan subsidi tersebut untuk perbaikan sarana infrastruktur rumah sakit, peningkatan insentif untuk dokter dan pembenahan kualitas pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Ia mengatakan, ruang fiskal yang tersisa akan dialokasikan untuk dana transfer ke daerah, terutama untuk peningkatan dana alokasi umum maupun dana desa yang alokasinya masih terbatas dan belum memadai sesuai UU Desa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menaikkan harga premium bersubsidi dari Rp6.500 per liter menjadi Rp8.500 per liter dan solar bersubsidi dari Rp5.500 per liter menjadi Rp7.500 per liter, yang berlaku sejak Selasa (18/11) pukul 00.00 WIB.
Penyesuaian harga tersebut, menurut Presiden Jokowi, dalam rangka program pengalihan belanja subsidi yang selama ini bersifat konsumtif kepada sektor produktif, agar pemerintah memiliki dana untuk program pembangunan seperti belanja infrastruktur dan pendidikan serta kesehatan. (*)
Berita Lainnya
Menkeu Sri Mulyani pastikan program makan bergizi gratis masuk postur APBN 2025
05 August 2024 13:29 WIB
Menkeu Sri Mulyani pastikan pembangunan IKN Nusantara tetap berlanjut
30 May 2023 15:44 WIB
Menkeu Sri Mulyani pastikan provinsi baru di Papua dapat dana APBN di 2023
23 November 2022 16:19 WIB
Menkeu Sri Mulyani pastikan proses pencairan THR mulai H-10 Lebaran
16 April 2022 13:45 WIB
Menkeu Sri Mulyani pastikan aturan insentif PPnBM dan PPN properti DTP siap dirilis
02 February 2022 12:36 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani pastikan APBN dukung UMKM untuk bangkit
20 February 2021 16:05 WIB
Menkeu Sri Mulyani pastikan dana PEN dukung aktivitas pesantren saat pandemi
21 October 2020 14:48 WIB
Menkeu pastikan pemberian paket data dan komunikasi hingga 31 Desember 2020
01 September 2020 11:12 WIB