Bagansiapiapi (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Riau, mengantisipasi terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar akibat dari tingginya kebutuhan dan terbatasnya kuota subsidi.
Seperti di Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) Batu Enam. Kecamatan Bangko, Senin (1/9), terlihat sepi kenderaan yang mengisi BBM solar. Hal itu lantaran pasokan BBM solar belum dikirimkan pihak pertamina. Sementara, pengisian BBM premium relatif masih stabil.
"Kalau dibilang solar langka karena kuota sudah dibatasi pihak pertamina. Kalau biasanya 32 ribuliter perhari kini hanya 16 ribuliter perharinya. Sedangkan premium hanya dikurangi sedikit," ungkap Direktur Operasional BUMD Sarana Pembangunan Rohil Syahrin Yunan,dikonfirmasi, Senin (1/9).
Menurutnya, usulan penambahan kuota BBM subsidi solar belum mendapat persetujuan pihak pertamina. Kelangkaan ini, membuat pihak SPBU membatasi pembelian dari pedagang. Meski demikian, dengan harga Rp6500 perliternya, masyarakat tetap kesulitan mendapatkan solar, seperti nelayan, kenderaan angkutan umum dan lainya.
"Kita usulkan setiap hari mendapat jatah 24 ribu liter tetapi tetap diberikan 16 ribu liter perharinya. Kecuali premium permintaan tidak ada masalah, dan relatif terpenuhi," ungkapnya.
Tingginya permintaan BBM solar, sebut Syahrin, dikarenakan pihak SPBU melayani pembelian dari masyarakat di Kecamatan Sinaboi, Batu Hampar, Bangko, Pekaitan dan Kubu. Kondisi ini tentunya tidak mencukupi stok BBM solar yang ada.
"Kita menjual sesuai aturan, kalau masyarakat pedagang mendapat jatah 100 liter perhari rekom dari disperindag, sedangkan nelayan rekom dari dinas perikanan dan kelautan, kemudian angkutan umum rekom dari dinas perhubungan," ujarnya singkat. **mc**