Markas PBB, New York (ANTARA) - Dengan dimulainya negosiasi perdamaian awal di Mesir, serangan udara Israel di Gaza tampak mereda, meskipun tembakan mematikan dan tembakan senjata api masih terus berlanjut, demikian disampaikan badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (6/10).
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan otoritas kesehatan Gaza melaporkan 21 korban tewas dan 96 luka-luka pada Minggu (5/10).
Baca juga: Delegasi Hamas Tiba di Mesir Bahas Usulan Gencatan Senjata Gaza dari Trump
Akses dan pergerakan bantuan kemanusiaan di seluruh Gaza masih sangat sulit. Delapan misi yang memerlukan koordinasi dengan otoritas Israel difasilitasi, termasuk pemasangan panel surya di Deir al-Balah serta pengambilan pasokan bahan bakar, makanan, dan kesehatan dari perlintasan perbatasan Kerem Shalom/Karem Abu Salem. Enam misi lainnya ditolak dan lima misi dibatalkan.
OCHA menyatakan meskipun kekerasan terus berlanjut, pasokan terbatas, dan akses bantuan dibatasi, badan-badan kemanusiaan terus mengerahkan segala upaya demi memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat di seluruh Jalur Gaza.
Koordinator Bantuan Darurat PBB Tom Fletcher mengalokasikan 9 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.598) dari Dana Tanggap Darurat Pusat PBB untuk memastikan pasokan bahan bakar agar layanan-layanan penyelamat nyawa tetap bisa beroperasi di Jalur Gaza.
Pada Sabtu (4/10), mitra-mitra kemanusiaan menyiapkan dan mendistribusikan 885.000 makanan melalui 167 dapur umum di seluruh Gaza. Namun, hanya 12 dapur yang beroperasi di Gaza utara. Para pekerja bantuan melakukan upaya maksimal untuk melayani begitu banyak warga yang berpindah dari utara ke selatan.
OCHA menyampaikan bahwa area-area bagi para pengungsi di Gaza selatan sudah terlalu padat sehingga memaksa beberapa keluarga tinggal di tempat-tempat pembuangan sampah, seperti Al Amal, di mana sekitar 70 tenda didirikan dalam beberapa hari terakhir. Beberapa keluarga lainnya mencoba kembali ke Gaza utara, meskipun Kota Gaza telah dinyatakan sebagai zona pertempuran berbahaya.
OCHA menyatakan siap menyalurkan bantuan berskala besar begitu kondisi memungkinkan.
Baca juga: Menlu RI dan Arab Puji Komitmen Hamas Akhiri Perang, Harapan Damai Gaza Makin Terbuka
"Kami sudah siap, dan mesin-mesin sudah siap beroperasi begitu kami mendapatkan lampu hijau," kata Kepala Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric mengenai jalur bantuan Gaza yang disalurkan lewat Siprus dan Pelabuhan Ashdod.
"Ada ribuan metrik ton barang yang siap masuk (ke Gaza) ... Begitu perlintasan dibuka, kami siap untuk menggerakkan truk-truk tersebut," ujar Dujarric.