Delegasi Hamas Tiba di Mesir Bahas Usulan Gencatan Senjata Gaza dari Trump

id Gaza, Palestina

Delegasi Hamas Tiba di Mesir Bahas Usulan Gencatan Senjata Gaza dari Trump

Asap mengepul dari bangunan tempat tinggal yang runtuh setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina (5/9/2025). (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.)

Kairo (ANTARA) - Delegasi dari Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) tiba di Mesir pada Minggu (5/10) untuk mempersiapkan negosiasi dengan pihak Mesir pada Senin (6/10) di Kota Sharm El Sheikh di pesisir Laut Merah, seperti disampaikan sumber-sumber Mesir kepada Xinhua.

Kedua belah pihak akan mengadakan pembicaraan untuk mengimplementasikan tahap pertama dari rencana gencatan senjata Gaza dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menurut sumber-sumber informasi itu.

Baca juga: Lautan Massa di Karachi, Warga Suarakan Dukungan untuk Palestina

Negosiasi tersebut akan berfokus pada rincian pelaksanaan tahap pertama rencana itu, kata sumber-sumber tersebut kepada Xinhua, seraya menambahkan bahwa poin-poin utama diskusi diperkirakan akan mencakup mekanisme pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel serta proses bagi Hamas untuk menyerahkan senjatanya.

Setelah pertemuan dengan Hamas, pihak Mesir akan mengadakan pertemuan terpisah dengan delegasi Israel. Hasil dari kedua negosiasi tersebut akan disampaikan kepada Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff dan menantu Trump, Jared Kushner, setibanya mereka di Mesir, kata sumber-sumber itu.

Baca juga: Israel siap jalankan tahap awal gencatan senjata usulan Trump di Gaza

Kementerian Luar Negeri Mesir pada Sabtu (4/10) mengonfirmasi negosiasi antara delegasi Israel dan Hamas yang akan diadakan pada Senin tersebut untuk membahas "kondisi lapangan dan rincian" untuk pertukaran "semua tahanan Israel dan tahanan Palestina" di bawah rencana 20 poin yang diusulkan AS.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.