Malaysia Pertegas Dukungan pada Deklarasi New York untuk Palestina

id Gaza, Palestina

Malaysia Pertegas Dukungan pada Deklarasi New York untuk Palestina

Anak-anak dan warga Gaza, Palestina, berebut untuk mendapatkan makanan di tengah kelaparan yang melanda wilayah tersebut. (ANTARA/Xinhua)

Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia memberikan suara mendukung Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait "Pengesahan Deklarasi New York tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara", yang diadopsi di New York, Amerika Serikat, Jumat (12/9).

Dalam keputusan yang diambil melalui mekanisme pemungutan suara tersebut, terdapat 142 suara mendukung, 10 suara menentang, dan 12 suara abstain.

Baca juga: Parlemen Eropa Desak UE Ambil Tindakan Nyata Atasi Krisis Gaza

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam keterangan yang diterima di Kuala Lumpur, Sabtu dini hari, menyatakan komitmen kolektif terhadap solusi dua negara dan pengakuan Negara Palestina ini merupakan faktor penentu dalam dukungan Malaysia, karena merupakan langkah kunci untuk mengakhiri penjajahan dan kekejaman Israel di Wilayah Palestina yang diduduki.

Malaysia menegaskan setelah pemungutan suara bahwa realisasi solusi dua negara dan pengakuan Negara Palestina tidak boleh tunduk pada prasyarat.

Palestina harus didirikan berdasarkan perbatasan pra-1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dengan kedaulatan penuh, integritas teritorial, dan hak untuk kembali bagi jutaan pengungsi Palestina, yang semuanya dijamin oleh hukum internasional.

Baca juga: China Kecam Keras Agresi Israel terhadap Qatar

Malaysia menekankan bahwa Deklarasi New York sekarang harus diikuti oleh langkah-langkah konkret dan terikat waktu untuk menegakkan hak-hak ini, memastikan jaminan keamanan bagi Palestina, dan meminta pertanggungjawaban Israel atas genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.