Jerman desak Israel kurangi derita rakyat Gaza

id Gaza, Palestina

Jerman desak Israel kurangi derita rakyat Gaza

Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono (kanan) berjabat tangan dengan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul (kiri) usai pertemuan bilateral di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (20/8/2025). Pertemuan bilateral tersebut membahas penguatan kerja sama ekonomi, keamanan, serta mempererat hubungan strategis dengan Indo-Pasifik. (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/bar/pri.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Johann Wadephul mengatakan Jerman mendesak Israel untuk meringankan penderitaan yang dialami warga Palestina di Gaza.

“Saya yakin akan menjadi kepentingan kita semua jika konflik mengerikan ini dapat diselesaikan melalui proses damai. Tujuan kita semua jelas adalah solusi dua negara, yang harus dinegosiasikan,” kata Wadephul dalam pernyataan bersama Indonesia-Jerman di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Tragedi Gaza: Korban Genosida Israel Tembus 61.827 Jiwa

Ia menyerukan kepada semua pihak untuk mengupayakan kemungkinan gencatan senjata dan pembebasan para sandera oleh gerakan Palestina, Hamas,

Selain itu, Menlu Jerman itu mendesak semua pihak untuk menghindari kekerasan dan mematuhi hukum internasional, dan mengatakan pihaknya mencermati situasi di Indo-Pasifik, khususnya di Selat Taiwan.

“Saya ingin menegaskan kembali bahwa setiap eskalasi di kawasan ini akan memiliki konsekuensi yang tak terduga bagi kemakmuran dan keamanan global,” ujarnya.

Ia menuturkan, dalam masa krisis dan konflik yang terjadi sekarang, komunitas internasional membutuhkan lebih banyak saling pengertian dan kemauan untuk menyelesaikan konflik.

Baca juga: Korban Jiwa Terus Bertambah, Israel Gencarkan Serangan ke Permukiman

Menlu Jerman itu melakukan kunjungan ke Indonesia untuk pertama kalinya, di mana Indonesia juga menjadi negara Asia pertama yang dikunjungi Menlu Jerman tersebut.

Wadephul juga dijadwalkan untuk mengunjungi Sekretariat ASEAN pada Kamis.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.