Lebih dari 58.000 Tewas di Gaza: Dunia Saksikan Salah Satu Tragedi Terbesar Abad Ini

id Gaza,Palestina

Lebih dari 58.000 Tewas di Gaza: Dunia Saksikan Salah Satu Tragedi Terbesar Abad Ini

Warga Palestina berduka atas tewasnya seorang korban dalam serangan udara Israel di luar Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, Selasa (8/7/2026) waktu setempat. (ANTARA Foto/Xinhua/Mahmoud Zaki/sgd)

Ankara (ANTARA) - Jumlah korban jiwa akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 kini telah melampaui 58.026 orang, menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza pada Ahad (13/7). Dalam 24 jam terakhir saja, 139 jenazah dievakuasi dari puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara dan darat tanpa henti.

Tak hanya itu, sebanyak 425 orang mengalami luka-luka dalam rentang waktu yang sama, menambah total korban cedera menjadi 138.520 jiwa sejak awal invasi.

Baca juga: Situasi Memanas: Tentara Israel Perintahkan Warga Gaza Tinggalkan Dua Wilayah

“Banyak korban masih terperangkap di bawah reruntuhan atau tergeletak di jalanan karena tim penyelamat tak mampu menjangkau mereka,” demikian pernyataan memilukan dari pihak kementerian.

Tragedi tak berhenti di medan perang. Dalam upaya mendapatkan bantuan kemanusiaan, 28 warga Palestina tewas dan lebih dari 180 lainnya luka-luka dalam satu hari terakhir. Sejak 27 Mei, total 833 orang telah gugur saat mencari bantuan, dan lebih dari 5.432 orang terluka.

Baca juga: Gawat! PBB Sebut Kelangkaan BBM di Gaza Ancam Operasional RS

Agresi terbaru yang dimulai pada 18 Maret usai runtuhnya kesepakatan gencatan senjata telah menewaskan 7.450 orang dan melukai 26.479 lainnya, menambah panjang daftar penderitaan rakyat Gaza.

Situasi ini telah memicu kecaman global. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) pada November lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Sementara itu, Israel kini juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait serangan brutal yang terus berlangsung di wilayah yang telah luluh lantak itu.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.