PBB ingatkan blokade Israel sebabkan Gaza, Palestina krisis persediaan medis

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Gaza

PBB ingatkan blokade Israel sebabkan Gaza, Palestina krisis persediaan medis

Ilustrasi - Gaza mengalami krisis pasokan medis. (ANTARA/Anadolu/py.)

Istanbul (ANTARA) - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Minggu (4/5) memperingatkan bahwa layanan medis mereka di Gaza menghadapi kekurangan pasokan yang sangat serius akibat blokade Israel dan genosida yang terus berlangsung.

“Hampir sepertiga dari pasokan penting telah habis, dan sepertiga lainnya diperkirakan akan habis dalam waktu kurang dari dua bulan,” demikian pernyataan UNRWA melalui platform X.

Badan tersebut menegaskan bahwa layanan medis mereka “sangat kekurangan sumber daya” di tengah pengepungan yang berkelanjutan dan serangan bom yang terus terjadi.

Meski berada dalam kondisi krisis, UNRWA tetap menjadi penyedia layanan kesehatan utama di wilayah Gaza, lanjut pernyataan tersebut.

Sebelumnya pada Jumat, Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini juga mengingatkan bahwa pengepungan Israel “secara diam-diam akan membunuh lebih banyak anak-anak dan perempuan, selain yang telah tewas akibat serangan udara.”

Blokade Israel yang dimulai sejak awal Maret telah menutup seluruh akses keluar-masuk Gaza, menghambat pengiriman makanan, bantuan medis, dan barang kebutuhan lain. Kondisi itu menyebabkan penurunan drastis dalam situasi kemanusiaan, menurut laporan pemerintah, lembaga HAM, dan badan internasional.

Pada Kamis, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail Al-Thawabta, mengatakan kepada Anadolu bahwa wilayah tersebut telah memasuki “tahap kelaparan yang sangat parah” akibat penutupan perbatasan sejak 2 Maret dan gempuran militer Israel yang kembali dilancarkan.

Lebih dari 90 persen penduduk Gaza telah mengungsi, banyak di antaranya harus berpindah tempat berkali-kali, tinggal di tempat penampungan yang penuh sesak atau di ruang terbuka tanpa perlindungan, yang turut mempercepat penyebaran penyakit dan wabah.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 52.500 warga Palestina tewas dalam serangan brutal Israel di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tindakannya dalam perang di wilayah tersebut.

Baca juga: UNRWA sebut blokade Israel yang masih berlangsung terhadap Gaza terus berdampak pada warga

Baca juga: Kepala Intelijen Mesir temui Tim Israel bahas gencatan senjata di Jalur Gaza

Sumber: Anadolu