Pemerintah Amerika Serikat batal kirim kontraktor untuk merawat F-16 ke Ukraina

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara

Pemerintah Amerika Serikat batal kirim kontraktor untuk merawat F-16 ke Ukraina

ilustrasi pesawat tempur F-16 AS (ANTARA/Anadolu/PY)

Moskow (ANTARA) - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membatalkan rencana mengirimkan kontraktor Amerika ke Ukraina untuk merawat jet tempur F-16 karena kekhawatiran terkait keamanan.

Sebagai gantinya, AS menyarankan agar negara-negara Eropa mengambil tanggung jawab untuk merawat pesawat-pesawat tempur tersebut, lapor Wall Street Journal, mengutip pejabat AS.

Pada Kamis (29/8), angkatan udara Ukraina mengonfirmasi laporan media bahwa pesawat tempur jet F-16 buatan AS, yang dipindahkan ke Ukraina oleh mitra-mitra Baratnya, jatuh pada Senin, hanya beberapa minggu setelah gelombang pertama pesawat tersebut dikirim ke Kiev.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa menurut pejabat, Dewan Keamanan Nasional AS telah mempertimbangkan proposal untuk mengirim kontraktor sipil ke Ukraina guna merawat F-16 dan persenjataan lainnya.

Namun, komunitas intelijen menilai hal ini terlalu berisiko, sehingga diharapkan negara-negara Eropa yang akan mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk pemeliharaan tersebut.

“Komunitas intelijen menyampaikan kekhawatiran mengenai kemungkinan Rusia menargetkan kontraktor Amerika di Ukraina,” kata seorang pejabat AS kepada WSJ.

Namun, menurut laporan tersebut, pemerintahan AS tidak menutup kemungkinan bahwa kontraktor AS dapat dikirim ke Ukraina di masa mendatang.

Rusia telah melakukan operasi militer ke Ukraina khususnya sejak 24 Februari 2022. Presiden Vladimir Putin mengatakan operasi ini bertujuan untuk "melindungi orang-orang yang menjadi korban genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."

Menurut Putin, tujuan akhir dari operasi ini adalah untuk sepenuhnya membebaskan Donbas dan menciptakan kondisi yang menjamin keamanan Rusia.

Rusia sebelumnya telah mengirimkan nota kepada Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terkait pasokan senjata ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menegaskan bahwa setiap kargo yang berisi senjata untuk Ukraina akan menjadi target sah bagi Rusia.

Baca juga: Pasukan Rusia serang gudang amunisi dan pasukan Ukraina di Kharkov

Baca juga: Ukraina kehilangan 50 persen produksi daya listrik untuk hadapi musim dingin


Sumber : Sputnik-OANA