Pekanbaru (ANTARA) - Sebanyak 130 petani kelapa sawit dari berbagai daerah di Riau mendiskusikan penguatan perkebunan sawit rakyat melalui sarana prasarana, Kamis.
Focus Group Discussion (FGD) ini digelar Asosiasi Sawitku Masa Depanku (Samade) bersama Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) di Hotel Grand Elite, Pekanbaru.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung dan penguatan perkebunan sawit rakyat melalui program sarpras. Kami mensosialisasikan bahkan meningkatkan motivasi petani dalam pengajuan program sarpras," ujar Sukanto selaku penanggung jawab kegiatan.
Ketua Umum Samade Tolen Ketaren menyebutkan kegiatan ini menjadi langkah Samade untuk mendukung keterjaminan keberlangsungan perkebunan kelapa sawit di Indonesia, khususnya di wilayah Riau.
"Rencana ini kita lakukan usai berjumpa dengan Dirjenbun di Jakarta dan diminta untuk menggalakkan sosialisasi program sarpras. Maka langsung kita lakukan dan wilayah Riau menjadi yang pertama kali," tuturnya.
Dikatakannya, kelapa sawit saat ini memiliki peran penting dan menjadi penyumbang devisa negara terbesar di Indonesia. Namun sayangnya, muncul berbagai permasalahan salah satunya kondisi infrastruktur yang rusak bahkan belum memadai.
Rusaknya jalan jalur angkutan kelapa sawit itu, membuat petani harus merogoh kocek lebih dalam dan biaya angkutan semakin besar.
Di samping itu, ada juga produksi rendah lantaran terkendala di pupuk atau pemilihan benih yang tidak bersertifikat. Terakhir kata Tolen, belum tersedianya alat langsir atau angkut yang dimiliki petani.
"Nah kita tau bahwa BPDPKS memiliki program untuk pemenuhan itu, sehingga seharusnya gelaran ini dimanfaatkan petani," tuturnya.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Dr. Syahrial Abdi menyebutkan kegiatan ini seiring dengan langkah Provinsi Riau yang saat ini tengah menjaga konsistensi keberpihakan kepada petani kelapa sawit.
"Dari hitungan, kita perkirakan ada 860 ribu kelapa keluarga yang bekerja di perkebunan kelapa sawit. Jika satu keluarga saja ada 4 orang, maka ada 3,4 juta jiwa bergantung pada kelapa sawit," jelasnya.
Dikatakan Syahrial, ada lima sumber pendapatan di Riau, dan yang menjadi indikator penentuan besaran pendapatan tersebut adalah harga kelapa sawit. Artinya petani kelapa sawit juga berperan penting dalam pendapatan daerah.
Berita Lainnya
Dukung ketahanan pangan, PTPN rilis varietas kultur jaringan kelapa sawit berpotensi CPO tinggi
18 December 2024 15:00 WIB
Apical GreenFest di Unri, Edukasi generasi muda tentang kelapa sawit berkelanjutan
25 November 2024 15:45 WIB
KUD di Siak dirikan pabrik mini hasilkan 3,8 ton minyak goreng sehari
17 November 2024 8:09 WIB
Geliat industri pengolahan minyak kelapa sawit di Riau, PLN pasok listrik kapasitas 3,465 MVA
06 November 2024 10:13 WIB
Dukung pertumbuhan ekonomi daerah, PLN pasok listrik pabrik kelapa sawit di Indragiri Hilir Riau
30 October 2024 16:13 WIB
Siasat UMKM binaan PT EDI raup belasan juta di kebun kelapa sawit
16 October 2024 9:45 WIB
Dukung pertumbuhan industri dan efisiensi, PLN listriki pabrik kelapa sawit di Kampar
30 September 2024 18:03 WIB
Bupati Kuansing apresiasi pemilik modal bangun pabrik kelapa sawit
16 September 2024 11:08 WIB