Jakarta (ANTARA) - Warga empat desa di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Jumat, dievakuasi oleh petugas gabungan ke lokasi yang lebih aman, setelah Gunung Ibu dinaikkan status dari sebelumnya Siaga menjadi Awas atau Level IV.
"Saat ini ada empat warga desa dievakuasi Pemkab Halmahera Barat bersama TNI/ Polri ke Gedung Kecamatan Ibu," kata Wakil Bupati Halmahera Barat Djufri Muhammad melalui Camat Ibu, Warjin Soleman, saat dihubungi ANTARA dari Ternate, Jumat.
Menurut dia, baru empat desa di Kecamatan Tabaru yang mengungsi yakni Desa Goin, Sangaji Nyeku, Tukuwoko dan Desa Duono, di Gedung Pemerintah Kecamatan Ibu, karena lokasi itu dinilai aman.
Berdasarkan data, kata dia, ada 410 jiwa dari 99 Kepala Keluarga (KK) dari empat desa itu yang berhasil dievakuasi pada Jumat dini hari.
"Prioritas evakuasi oleh tim gabungan adalah warga yang usia lanjut, ibu hamil, anak-anak, dan kaum disabilitas," katanya.
Warga lainnya, kata dia, mereka memilih bertahan di rumah untuk menjaga harta mereka, sembari menunggu informasi berikutnya dari Pemkab Halmahera Barat.
Sebelumnya pada Kamis (16/05) sore penyelidik Bumi Madya dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Sofyan Primulyana menyatakan telah terjadi 22 gempa vulkanik dan 1.744 gempa vulkanik dangkal, dengan peningkatan cukup tajam jika dibanding dua hari belakangan.
"Kami telah merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, atau wisatawan, tidak memasuki kawasan dan radius empat kilometer dari puncak, kemudian sektoral sejauh tujuh kilometer di sekitar arah utara," ungkapnya.
Bahkan masyarakat juga diminta untuk menggunakan masker dan penutup mata (kacamata) agar terhindar dari paparan abu vulkanik Gunung Ibu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Halmahera Barat Sofyan Aswad mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim dan menyiapkan lokasi pengungsian di Desa Gam Ici untuk membantu warga terdampak erupsi Gunung Ibu.
Saat ini pihaknya telah mendistribusikan masker kepada warga terdampak erupsi Gunung Ibu, meskipun abu vulkanik tidak terlalu berdampak ke permukiman warga, karena terbawa angin bertiup ke arah timur.
"Pemkab Halmahera Barat telah lakukan siaga, mulai dari menyiapkan tenda di titik pengungsian dan berbagai kebutuhan untuk warga korban erupsi Gunung Ibu," katanya.
Baca juga: Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara kini berstatus awas
Baca juga: PVMBG: Gunung Ibu semburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter