Polisi Pekanbaru gagalkan pengiriman sabu via jasa ekspedisi

id Narkoba di Pekanbaru

Polisi Pekanbaru gagalkan pengiriman sabu via jasa ekspedisi

Polresta Pekanbaru saat pengungkapan kasus narkotika yang dikirimkan melalui jasa ekspedisi. (ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Satresnarkoba Polresta Pekanbaru bersama petugas Avsec Bandara Sultan Syarif Kasim II menggagalkan peredaran narkotika yang akan dikirim ke luar Provinsi Riau melalui jalur penerbangan, Senin (27/11).

Pengiriman tersebut digagalkan dengan ditemukannya tiga paket ukuran sedang berisikan narkotika jenis sabu yang dikemas dalam kardus berwarna hitam.

"Barang haram ini gagal dikirimkan dengan ditemukannya di gudang cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II," terang Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jefri Ronald Parulian Siagian, Selasa.

Dijelaskannya, paket berisikan sabu ini dikirimkan oleh pria berinisial FK dan nantinya akan diterima FAS di Salatiga, Jawa Tengah.

"Barang ini akan dikirimkan melalui jasa ekspedisi yang akan diedarkan ke luar Pekanbaru," lanjutnya.

Masih dengan modus yang sama, narkotika jenis sabu seberat 3 kilogram dan pil ekstasi sebanyak 1.392 butir dikirim melalui jasa ekspedisi dan diamankan di cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II, Selasa (28/11).

Setelah serangkaian penyelidikan, pria berinisial SA diduga sebagai dalang di balik pengiriman tersebut ditangkap

Di rumah SA di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur ditemukan sejumlah bahan kimia seperti aquades, aseton, etanol dan beberapa bahan lainnya yang diduga digunakan untuk membuat narkotika.

"Kalau kita lihat, bahan kimia ini akan digunakan untuk membuat sabu. Pelaku membuat narkotika di rumahnya. Home industry," tambah Jefri.

Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat pasal 114 ayat 2 dan atau Pasal 112 ayat 2 Jo 132 UU RI No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman penjara minimal 6 tahun dan maksimal 20 tahun.