Pekanbaru (ANTARA) - Usai meluncurkan kurikulum muatan lokal terkait gambut dan mangrove, BRGM RI melakukan bimbingan teknis dengan guru-guru SMA di Provinsi Riau di Pekanbaru, Kamis.
BRGM RI dan Pemerintah Provinsi Riau mengembangkan modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Gambut Fase E dan Fase F di SMA sederajat.
"Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman pendidik dalam mengimplementasikan kegiatan pembelajaran kokurikuler dengan mengintegrasikan materi gambut dan mangrove ke dalam tema projek gaya hidup berkelanjutan," sebut Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM, Suwignya.
Dalam pertemuan ini pihaknya mensosialisasikan materi terkait ekosistem gambut dan mangrove kepada guru SMA se-derajat di Riau.
Kemudian diberikan pula bimbingan serta arahan terkait cara implementasi dari modul P5 gambut dan mangrove yang telah disusun.
"Dilakukan juga kegiatan praktek pembelajaran (microteaching) sebagai acuan dalam penggunaan modul ajar P5 Gambut dan Mangrove di Riau," lanjutnya.
Melalui kegiatan ini diharapkan para guru dapat menyebarluaskan informasi dan ilmu – ilmu terbarukan terhadap mangrove dan gambut kepada muridnya.
Dikatakan Suwignya, pihaknya berperan mendorong Pemprov Riau untuk mengimplementasikan terkait vegetasi gambut maupun mangrove di SMA sederajat.
"Alhamdulillah Pemda menyambut baik. Dinas Pendidikan juga mendukung dengan membentuk tim pengembang, sedangkan BRGM menyediakan tenaga ahli, memfasilitasi penyusunan modul tersebut, tutur Suwignya.
Nantinya para murid bisa belajar di lokasi restorasi dan rehabilitasi mangrove sehingga peserta didik bisa belajar langsung di lapangan.
"BRGM juga mendukung dengan tenaga di lapangan untuk mendampingi sekolah-sekolah yang mulai menerapkan edukasi gambut dan mangrove," pungkasnya.
Masuk kurikulum pembelajaran, guru di Riau disosialisasikan terkait gambut dan mangrove
Guru SMA se-derajat di Riau ikuti bimtek usai gambut dan mangrove dimasukkan dalam kurikulum muatan lokal. (ANTARA/Annisa Firdausi)
