Hasil lab dugaan beras plastik di Meranti negatif

id Beras plastik di Meranti ,Dugaan beras plastik di Meranti ,Beras sintetis ,Temuan beras plastik

Hasil lab dugaan beras plastik di Meranti negatif

Konferensi pers terkait temuan dugaan beras sintetis atau mengandung plastik oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Polres Meranti di Cafe Dikopi, Jalan Merbau, Selatpanjang, Sabtu (21/10/2023). (ANTARA/Rahmat Santoso)

Selatpanjang (ANTARA) - Isu dugaan beras sintetis atau mengandungplastik yang ditemukan di Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti sempat heboh di media sosial hingga membuat masyarakat setempat khawatir.

Persoalan itu langsung diungkap dalam konferensi pers yang digelar Sabtu, oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan Polres Meranti di Selatpanjang. Selain itu, hadir Plt Bupati Kepulauan Meranti Asmar, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Satpol PP serta Dinas Kominfo.

Plt Bupati Kepulauan Meranti, Asmar menyebutkan, pemerintah daerah langsung tanggap terhadap isu dugaan beras plastik yang beredar di masyarakat. Ia mengatakan, Satpol PP, Disperindag dan kepolisian turun ke lapangan mengamankan sementara beras tersebut untuk dilakukan uji laboratorium di Balai POMdi Pekanbaru.

"Kita cepat menanggapinya dan berasnya kita amankan. Sampel beras itu kita bawa ke Balai POM Pekanbaru. Alhamdulillah semalam sudah keluar hasilnya ternyata memenuhi syarat sebagai beras dan tidak mengandung bahan plastik. Jadi boleh dikonsumsi," kata Asmar.

Menurutnya, persoalan ini bisa diselesaikan berkat kerjasama semua unsur yang terlibat. Untuk itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Meranti bahwa beras yang dimaksud aman untuk dikonsumsi.

"Kita imbau masyarakat jangan ragu lagi dan tidak ada lagi dugaan beras itu dianggap plastik. Itu beras biasa dan aman dikonsumsi," sebut Asmar.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul LTG melalui Kasat Reskrim Iptu AGD Simamora menjelaskan upaya yang telah dilakukan pihaknya terhadap temuan dugaan beras plastik tersebut.

Dikatakan dia, pada12 Oktober 2023 lalu, seorang warga di Meranti berbelanja beras di salah satu swalayan di Selatpanjang. Kemudian masyarakat tersebut memasak beras itu dan setelah matang dia melihat bentuk nasinya agak berbeda dari nasi pada umumnya.

"Melihat bentuknya lain, dilakukanlah uji coba dengan pengetahuan (masyarakat) itu sendiri. Dia gempal-gempalkan dan dibanting ke lantai, kata dia,mantul. Untuk pembanding, masyarakat tersebut mencoba gunakan beras lain yang ia konsumsi. Faktanya juga berbeda dengan hasil dari beras yang sebelumnya dimasak," jelas Simamora.

Mengetahui hal itu, sambungnya, masyarakat tersebut langsung menyampaikan ke pihak Satpol PP dengan berkoordinasi ke Disperindag dan Polres Meranti untuk segera ditindaklanjuti.

"Kita langsung melakukan pengecekan ke swalayan tersebut dan meminta untuk sementara dihentikan dulu peredarannya atau tidak diperjualbelikan menunggu proses lebih lanjut pada saat itu," bebernya.

Menurutnya, secara kasat mata pihaknya tidak melihat bentuk plastik dari dugaan beras sintesis yang ditemukan. Namun secara kewenangan mereka tetap mengarahkan ke Balai POM untuk dilakukan uji lab.

"Kita bawa ke Balai POM Pekanbaru pada Senin lalu, dan kemaren hasil uji laboratoriumnya baru keluar. Dimana kita ambil sampelnya dari beras yang sudah dibeli dan dimasak oleh masyarakat. Yang kedua kita ambil sampel beras yang ada di swalayan," jelas Kasat Reskrim itu.

Ditambahkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Meranti Marwan, beras yang dimaksud merupakan hasil produk dalam negeri atau berasal dari alam Indonesia. Beras tersebut berjenis premium di atas dari beras Bulog.

"Jadi jangan ragu lagi, ini hasil dari alam kita yang diolah menggunakan mesin buhler canggih sehingga menghasilkan beras yang bagus. Kalau beras ladang dari daerah kita diolah menggunakan mesin ini juga akan menghasilkan beras yang luar biasa bersih tanpa ada abunya. Tergantung mesin buhler yang memproses berasnya," jelas Marwan.