Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, menemukan beras yang mengandung bahan sintetis atau biasa dikenal beras plastik.
"Kami ambil sampel sepuluh kilogram beras diduga mengandung sintetis dari salah satu toko kelontong di Panam pekan lalu," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Masirba Sulaiman di Pekanbaru, Senin.
Dia menyebut, sepuluh kilogram beras tersebut dikemas dalam satu kantong atau goni plastik dari total sekitar 100 kilogram beras yang diduga mengandung plastik.
Lokasi toko kelontong itu berada di Jalan Suka Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, dan merupakan kawasan padat penduduk serta daerah berbatasan dengan Kabupaten Kampar.
Sebelumnya, pihaknya telah mendapat laporan tentang beredarnya beras yang diduga bercampur plastik dari masyarakat setempat.
"Petugas kami turun, dan mendatangi toko itu. Memang kondisi fisik beras, jika dilihat sekilas berbeda dari warna beras biasa. Lebih putih, dan mengkilat," katanya.
Ia melanjutkan, jika beras diduga mengandung sintetis ini direndam ke dalam air, maka pihaknya menemukan beberapa butir beras mengapung ke permukaan air.
"Tapi kami belum bisa pastikan, apakan beras ini mengandung plastik atau tidak sebelum diuji laboratorium," terang dia.
"Beras ini akan kami bawa ke lab, terlebih dahulu. Bisa jadi bukan plastik, tapi hanya zat pewarna saja. Dan kami telusuri pemilik toko kelontong ini pemasoknya siapa," ucap Masirba.
Seorang ahli gizi mengatakan, mengkonsumsi beras plastik memiliki efek berbahaya bagi kesehatan, salah satunya dapat menimbulkan berbagai macam jenis kanker dalam tubuh.
Ahli itu berucap, mengkonsumsi beras yang ada kandungan plastik dapat menimbulkan dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang pada kesehatan seseorang.
"Dampak akut atau dampak yang segera terasa jika kita makan cuma satu piring adalah mual, pusing sampai diare," kata dr Samuel Oetoro, MS., Sp.GK.
Sementara dampak kronis dalam jangka panjang yang ditimbulkan jika mengkonsumsi beras plastik adalah timbulnya kanker.
"Kalau kita mengkonsumsi setiap hari, plastik kan bahan kimia. Artinya, tubuh akan sulit mencerna dan metabolisme akan jadi berat," ujarnya.
"Metabolisme kita kan terjadi di hati, nah kalau kita makan itu setiap hari nanti hati bisa rusak. Gagal hati, kalau sudah gagal hati maka bahaya sekali," terang Samuel.
Berita Lainnya
BPOM Akan Uji Beras Diduga Sintetis Temuan Disperindag Pekanbaru
19 June 2017 22:15 WIB
KONI sebut Kontingen Riau juara umum Pra-Popnas 2024 Zona 1 di Sumbar
16 November 2024 19:50 WIB
Sebanyak 74 sekolah di Riau matangkan persiapan ikuti kompetisi stem 2024
16 November 2024 19:49 WIB
BAZNAS Riau bersama TNI-AU Roesmin bangun rumah bagi keluarga miskin
16 November 2024 19:48 WIB
ASN di Kabupaten Kepulauan Meranti berikrar netralitas dalam Pilkada 2024
16 November 2024 19:46 WIB
BPS catat nilai ekspor Riau Oktober 2024 capai 1,9 juta dolar AS lebih
16 November 2024 19:45 WIB
Yupiland sajikan hiburan edukatif di Pekanbaru
16 November 2024 17:51 WIB
BTN luncurkan kartu debit BTN Prospera di 11 kota, termasuk Pekanbaru
15 November 2024 14:19 WIB