Pekanbaru, (Antarariau.com) - Gubernur Riau Annas Maamun menitip pesan kepada para kepala desa (kades) dan lurah se-Riau untuk tidak ikut berperan dalam menjual hutan serta dengan mudah menerbitkan surat keterangan tanah (SKT) pada wilayah yang dipimpinnya.
"Selama saya jadi bupati di Rokan Hilir, sudah enam kepala desa yang saya penjarakan. Saat ini masih ada dua lagi di dalam penjara karena mereka ini gampang dalam menerbitkan SKT di kawasan hutan yang dijual kepada pengusaha. Hal ini yang tak boleh," ujarnya pada sebuah hotel di Kampar.
Gubernur Riau melakukan pertemuan dengan ribuan kades dan lurah untuk memberikan pengarahan tentang peran pemimpin di tingkat desa atau kelurahan dalam menghadapi pemilu legislatif serat pemilihan presiden untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Menurut dia, penjualan hutan dan lahan kepada para pengusaha sering memicu konflik dengan masyarakat setempat dan terbitnya SKT kepada pengusaha, mengakibatkan alih fungsi lahan menjadi area perkebunan jadi sulit diawasi.
Rusaknya hutan seperti kebakaran hutan dan hutan (karhutla) yang terjadi setiap tahun di Riau yang menimbulkan kabut asal tebal, tidak terlepas dari mudahnya untuk penerbitkan SKT mulai dari tingkat desa seperti saat sekarang ini di Riau.
"Saya minta jangan sampai ada para kades yang hadir di sini melakukan hal yang seperti begitu, apalagi sekarang ini lagi musim asap. Ini yang harus diperhatikan oleh para kades," katanya.
Annas juga berharap para kades dan lurah senantiasa mengajak masyarakat peduli dengan terjadinya karhutla di Riau. "Saya harap kades bisa mengajak masyarakatnya untuk peduli asap ini," pesannya.
Berita Lainnya
Bencana Asap dan SOTK Hambat Roda Pemerintahan Annas Maamum
09 August 2014 18:11 WIB
Gubernur Riau, Annas Maamum Kembali Lakukan Rotasi Pejabat
25 April 2014 19:52 WIB
Annas Maamum Mendadak Datangi Kantor KPU Riau Tadi Siang
17 April 2014 18:14 WIB
Annas Maamum Instruksikan RT dan RW Tetap Siaga Darurat Asap
02 April 2014 20:58 WIB
Annas Maamum: Pemerintah Pusat Tak Adil Membagi Minyak Riau
27 March 2014 20:00 WIB
Annas Maamum: Presiden Tidak Pernah Marahi Saya
20 March 2014 15:00 WIB
Asisten Bantah Annas Maamum Mengungsi Akibat Asap
14 March 2014 8:48 WIB
Annas Maamum: Dana Darurat Asap Jangan Dikorupsi
27 February 2014 8:50 WIB