India bersiap luncurkan roket yang akan mendarat di kutub selatan bulan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, roket

India bersiap luncurkan roket yang akan mendarat di kutub selatan bulan

Arsip - Misi pendaratan bulan India Chandrayaan-2 pada Juli 2019. (isro.gov.in)

Jakarta (ANTARA) - Badan Antariksa India melakukan persiapan akhir pada Jumat (14/7) untuk peluncuran roket yang akan mencoba mendaratkan robot penjelajah di kutub selatan bulan, pertama kali dilakukan dalam eksplorasi luar angkasa.

India akan sejajar dengan tiga negara lain yang berhasil melakukan pendaratan di bulan, yaitu AS, negara yang tadinya disebut Uni Sovyet dan China, jika misi ini berhasil.

Pesawat angkasa Chandrayaan-3 juga akan menjadi yang pertama mendarat di kutub selatan bulan, tempat yang menjadi perhatian khusus para badan antariksa dan perusahaan luar angkasa swasta lainnya karena adanya air berbentuk es yang bisa mendukung stasiun luar angkasa di masa depan.

Roket itu direncanakan meluncur dari stasiun luar angkasa utama India di kawasan selatan di Andhra Pradesh pada pukul 2.35 waktu setempat.

Organisasi Riset Luar Angkasa India (ISRO) mengatakan telah menyelesaikan tinjauan dari kesiapan misi sebelum jadwal peluncuran pada Jumat.

Beberapa peneliti ISRO mendatangi kuil yang populer di India Selatan pada Kamis, membawa miniatur pesawat Chandrayaan-3, untuk meminta berkah sebelum peluncuran, demikian ditunjukkan dalam video dari Kantor Berita India ANI.

Misi ISRO Chandrayaan-2 pada 2020 sukses mengorbit bulan namun bagian pendaratan dan rovernya hancur dalam tabrakan dekat lokasi Chandrayaan-3 akan mencoba melakukan pendaratan.

Chandrayaan, yang berarti "kendaraan bulan" dalam bahasa Sanskerta, memiliki bagian pendaratan setinggi 2 meter yang dirancang untuk meluncurkan rover dekat kutub selatan bulan, dan diharapkan dapat tetap berfungsi selama dua minggu dan melakukan berbagai eksperimen.

Peluncuran itu merupakan misi besar pertama India sejak pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan kebijakan untuk memacu investasi di peluncuran luar angkasa dan bisnis lain terkait satelit.

Sejak 2020, ketika India membuka diri untuk peluncuran bagi pihak swasta, jumlah perusahaan startup terkait luar angkasa jumlahnya meningkat dua kali lipat. Akhir tahun lalu, Skyroot Aerospace, yang investornya termasuk dana kekayaan negara Singapura GIC, meluncurkan roket pertama yang dibangun oleh pihak swasta.

"Bergabung dengan miliran orang India mendoakan misi #Chandrayaan3!", demikian salah satu pendiri Skyroot Pawan Chandana menulis dalam sebuah ciutan.

Baca juga: Amerika Serikat temui Korsel dan Jepang bahas uji rudal Korut terbaru

Sumber: Reuters