Gawat, hutan dan lahan yang terbakar di Riau lebih 818 hektare

id karhutla riau,kebakaran hutan lahan,pencegahan karhutla,Karhutla,Karhutla indonesia

Gawat, hutan dan lahan yang terbakar di Riau lebih 818 hektare

Arsip Foto - Aparat kepolisian memantau pemadaman kebakaran lahan di Desa Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau, Selasa (2/5/2023). (ANTARA/Aswaddy Hamid)

Pekanbaru (ANTARA) - Selama periode 1 Januari sampai 10 Juli 2023 area hutan dan lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Riau lebih dari 818 hektare menurut data pemerintah provinsi.

Area hutan dan lahan yang terbakar selama periode itu tersebar di Bengkalis (337,48 ha), Dumai (100,57 ha), Indragiri Hilir (47,57 ha), Indragiri Hulu (24,80 ha), Kampar (46,99 ha), Meranti (12,75 ha), Kuantan Singingi (2 ha),Pelalawan (37,18 ha),Rokan Hilir (135,5 ha), Rokan Hulu (35,5 ha), Siak (22,35 ha),dan Pekanbaru (18,5 ha).

"Saya imbau masyarakat jangan lagi membakar hutan jika ingin membuka lahan baru untuk perkebunan, karena banyak merugikan masyarakat. Apalagi Provinsi Riau tahun ini masuk dalam kategori kemarau kering, sehingga lahan gampang terbakar," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Selasa.

Gubernur juga meminta para camat mengoptimalkan kinerja untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, termasuk menyampaikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran untuk membuka lahan.

"Saya yakin bapak-bapak camat bisa bekerja maksimal memberi penyuluhan kepada masyarakat agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan yang hebat," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi RiauEdy Afrizalmengatakan bahwa pemerintah terus berupaya menekan risiko kebakaran hutan dan lahan, termasuk mengajukan permintaan dukungan untuk menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan ke pemerintah pusat.

"Kami sudah mengajukan TMC ke pusat. Saat ini masih menunggu info dari BNPB karena pesawat BNPB untuk melakukan TMC itu terbatas," katanya.

Penerapan TMCatau hujan buatan sudah tiga kali dilakukan di wilayah Provinsi Riau, yakni dari 18 April sampai 8 Mei 2023, dari 17 hingga 27 Mei 2023, serta dari 28 Mei sampai 9 Juni 2023.

Sebanyak20 ribu kilogram garam ditaburkan di langit Riau menggunakan pesawat selama 18 April hingga 8 Mei 2023.

Selanjutnya ada 10.400 kg garam yang ditebar di langit selama 17 sampai 27 Mei 2023 dansekitar 12 ribu kilogram garam ditabur di langitdari28 Mei sampai 9 Juni 2023.

"Dari tiga periode itu ada sebanyak 42.400 kilogram garam yang sudah ditabur di langit Riau untuk membuat hujan buatan," demikian Edy Afrizal.