Pekanbaru (ANTARA) - Kinerja finansial gemilang sepanjang 2022 menjadi modal kuat bagi PT Perkebunan Nusantara V untuk menapaki babak baru melalui integrasi ke dalam sub holding Palm Co.
Anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero tersebut mencatat peningkatan kinerja signifikan dengan laba bersih audited 2022 mencapai Rp1,52 triliun sepanjang tahun lalu. Angka itu melonjak dari periode sebelumnya sebesar Rp1,3 triliun.
Secara keseluruhan, di tahun 2022, perusahaan mencatat pendapatan mencapai Rp8,49 triliun atau melampaui rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) sebesar 118,44 persen. Dari sisi aset juga terjadi peningkatan mencapai Rp12,14 triliun atau 110,55 persen dari RKAP yang ditetapkan.
Kinerja solid perusahaan tersebut ditopang dengan peningkatan kinerja operasional, mulai dari peningkatan hasil produksi tandan buah segar (TBS) yang mencapai 2,65 juta ton, produksi crude palm oil atau CPO 578,910 ton dengan produktivitas CPO 5,6 ton per hectare, serta produktivitas TBS sebesar 24,05 ton per hektare. Begitu juga dengan produksi inti sawit yang menyentuh angka 113.560 ton dengan produktivitas palm kernel oil mencapai 0,97 ton per hektare.
Selain itu, pendekatan teknologi juga berperan penting dalam proses bisnis perusahaan perkebunan plat merah tersebut.
Praktis, catatan positif itu menjadikan perusahaan yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau itu telah tiga kali memecahkan rekor kinerja finansial tertinggi sepanjang sejarah selama tiga tahun berturut-turut.
"Sejujurnya, Manajemen sangat bangga dengan kerja keras, komitmen, dan integritas segenap keluarga besar PTPN V. Pesan saya, pertahankan kinerja membanggakan ini ketika waktunya nanti PTPN V menjadi bagian dari Palm Co. Tularkan inspirasi dan semangat PTPN V di Palm Co," terang CEO PTPN V Jatmiko K Santosa, di Pekanbaru, Selasa (6/6/2023).
Untuk diketahui, kinerja gemilang perusahaan sejatinya bukan kali ini saja diraih PTPN V. Dua tahun sebelumnya, perusahaan juga berhasil meraih laba tertinggi berturut-turut.
Di awali tahun 2020 sebesar Rp417 miliar atau melonjak 620 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp67,2 miliar. Kinerja finansial tersebut mengantarkan perusahaan meraih pendapatan tertinggi sepanjang sejarah untuk pertama kalinya kala itu.
Selanjutnya, pada 2021 perusahaan kembali melampaui prestasi sebelumnya dengan laba tertinggi pertama di atas satu triliun rupiah sebesar Rp1,3 triliun. Raihan tersebut jelas sebuah kebanggaan mengingat situasi ekonomi yang tidak menentu akibat hantaman badai pandemi covid-19.
Catatan itu mengantarkan PTPN V berhasil hattrick rekor pendapatan tertinggi sepanjang tiga tahun berturut-turut.
"Dua tahun lalu, kita berhasil mempersembahkan kinerja terbaik dengan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah dua tahun berturut-turut, dan Alhamdulillah tahun ini kita hattrick untuk kembali memecahkan rekor pendapatan bersih tertinggi sepanjang sejarah ketiga kalinya. Ini menjadi modal baik bagi PTPN V untuk berbuat dan berkontribusi lebih kepada bangsa melalui Palm Co," paparnya.
Lebih jauh, dalam keterangan tertulisnya kepada media, CEO PTPN V mengakui cukup banyak warna yang mengiringi perjalanan PTPN V selama upaya transformasi berlangsung.
Mulai dari badai pandemi hingga kebijakan pembatasan ekspor crude palm oil serta gejolak harga komoditas menjadi ujian berat yang harus dihadapi perusahaan. Terlebih lagi, di saat yang sama produktivitas tandan buah segar perusahaan sedang tinggi-tingginya.
Namun, perusahaan berhasil menjaga ritme operasional dengan sangat baik hingga kondisi harga komoditas berangsur normal.
Selain unggul dari sisi finansial, baru-baru ini PTPN V juga mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian usai dinilai sukses membantu program pemerintah mengakselerasi peremajaan sawit rakyat (PSR). PTPN V menjadi anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang memperoleh predikat tersebut.
Beberapa waktu sebelumnya, perusahaan juga didapuk sebagai The Best State Owned Company di penghujung 2022 lalu. Penghargaan yang merupakan hasil penelitian Badan Riset Infobank tersebut menyatakan PTPN V memiliki rentabilitas dengan return of equity atau ROE sebesar 47,73 persen dan menjadi yang tertinggi se-BUMN. Kemudian, PTPN V juga mencatatkan return of asset sebesar 12,62 persen yang juga salah satu yang terbaik di antara perusahaan-perusahaan anak BUMN.
Tak berselang lama, penghargaan serupa dianugerahkan kepada Jatmiko Santosa yang didapuk sebagai Top 100 CEO 2022 karena keberhasilannya mentransformasi PTPN V yang berimbas pada kinerja gemilang perusahaan hingga mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang sejarah.
Mantan Direktur ITDC itu mengatakan persistensi, konsistensi, efesiensi, integritas, ketaatan standar operasional prosedur, dan validitas data menjadi resep perusahaan mengarungi tahun yang penuh dengan ketidakpastian.
Selanjutnya, perusahaan turut memberikan ruang sebesar-besarnya kepada seluruh karyawan, terutama generasi muda untuk berinovasi melalui bidang informasi teknologi.
Jatmiko menekankan pentingnya menciptakan value innovation bagi perusahaan, termasuk dengan mengurangi cost, dan meningkatkan value.
Alhasil, kini beragam inovasi PTPN V baik dari sisi operasional, kemudian program sawit rakyat, dekarbonisasi, digitalisasi NBEX, Millena, Olidos, Intank, menjadi role model bagi anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero.
Sekarang PTPN V tengah menuju perusahaan 4.0, dengan melakukan transformasi digital dalam meningkatkan kapasitas SDM dan budaya perusahaan. Teknologi yang dimanfaatkan antara lain ERP, geospatial, internet of things, mobile apps, dan artificial interlligence (AI). Jatmiko menekankan pentingnya menciptakan value innovation bagi perusahaan, termasuk dengan mengurangi cost, dan meningkatkan value.
“Modal besar transformasi berkesinambungan ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Jangan terjebak dalam success trap. Berikan kontribusi terbaik hingga nantinya bergabung menjadi PalmCo,” tutup Jatmiko.
Baca juga: PTPN V dianugerahi The Most Profitable & Cash Liquid serta The Most Agile Company
Baca juga: Piala Direktur PTPN V jadi ajang seleksi nasional di Riau