Berlin (ANTARA) - Jerman berencana meluncurkan skema subsidi bernilai miliaran euro untuk membantu para pemilik rumah memodernisasi sistem pemanas mereka dan meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan, menurut laporan resmi yang dirilis pada Kamis (9/3).
"Sebagai sebuah negara, kita saat ini mempunyai kesempatan untuk membangun momentum bersama," kata Robert Habeck, Deputi Kanselir sekaligus Menteri Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim Jerman, saat mempresentasikan laporan bertajuk "Renewing prosperity in a climate-neutral way" (Mempertahankan kemakmuran dengan cara yang netral iklim).
Dalam perjalanan menuju target netral iklim per 2045, Jerman berusaha untuk secara bertahap mengalihkan semua sistem pemanas ke sumber energi terbarukan.
Pada 2024, sistem pemanas yang baru dipasang harus ditenagai oleh energi terbarukan dengan persentase sedikitnya 65 persen, menurut sebuah draf undang-undang baru-baru ini.
Kayu bakar disimpan di luar sebuah rumah di Berlin, ibu kota Jerman, 1 November 2022. (Xinhua/Ren Pengfei)
Sementara itu, perusahaan industri kecil dan menengah juga akan didukung dalam menjadikan operasional mereka lebih ramah iklim. Menurut laporan tersebut, dana sebesar lebih dari 10 miliar euro (sekitar Rp164 triliun) akan dialokasikan untuk tujuan ini saja.
Kebijakan-kebijakan baru tersebut akan membantu Jerman mengurangi ketergantungannya terhadap bahan bakar fosil.
Tahun lalu, batu bara masih menjadi sumber energi utama dalam produksi listrik negara itu, mewakili pertumbuhan sebesar 8,4 persen dalam bauran energi Jerman jika dibandingkan dengan tahun 2021, papar Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis).
Peralatan muat beroperasi di lapangan batu bara pembangkit listrik tenaga panas di Berlin, Jerman, 9 Januari 2023.(Xinhua/Ren Pengfei)
Baca juga: Pekerja transportasi umum Jerman lancarkan aksi mogok kerja tuntut kenaikan upah
Baca juga: Nilai ekspor Indonesia ke Jerman meningkat pada 2022