Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah di tengah ekspektasi bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) akan mulai menahan kenaikan suku bunga.
Rupiah pagi ini melemah tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp15.200 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.193 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis, mengatakan, nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS.
"Penguatan rupiah ini ditopang oleh konsolidasi dolar AS karena ekspektasi The Fed bakal mulai menahan kenaikan suku bunganya akibat perlambatan yang mulai terjadi di perekonomian AS," ujar Ariston.
Beberapa waktu lalu data aktivitas manufaktur AS bulan September menunjukkan penurunan. Indeks manufaktur AS yang dilaporkan oleh Institute for Supply Management turun menjadi 50,9, lebih rendah dari estimasi 52,2 dan periode sebelumnya di level 52,8.
"Tapi di sisi lain, ekspektasi di atas bisa berbalik karena beberapa data ekonomi AS juga menunjukkan pertumbuhan, seperti data tenaga kerja versi pihak swasta ADP dan data survei aktivitas sektor jasa bulan September yang dirilis semalam," kata Ariston.
Data ADP Non-Farm Employment Change AS pada September mencapai 208 ribu, lebih tinggi dibandingkan estimasi 200 ribu. Sedangkan data ISM Services PMI AS mencapai 56,7, lebih tinggi dari estimasi 56.
Pekan ini, lanjut Ariston, pasar masih menunggu data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis Jumat (7/10) malam.
"Sementara dari dalam negeri, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi karena inflasi dan suku bunga tinggi masih bisa menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp15.150 per dolar AS hingga Rp15.220 per dolar AS.
Pada Rabu (5/10) lalu, rupiah ditutup menguat 55 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp15.193 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.248 per dolar AS.
Baca juga: Nilai tukar rupiah menguat seiring pasar pertanyakan puncak suku bunga global
Baca juga: Rupiah akhir pekan menguat, pasar mulai tenang usai BoE beli obligasi pemerintah
Berita Lainnya
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB