Pekanbaru (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk mencari cadangan-cadangan migas baru di Provinsi Riau terus dilakukan, sebagai langkah untuk meningkatkan produksi migas dari daerah operasinya di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola PHR sejak Agustus 2021.
Untuk mencari cadangan migas baru tersebut, PHR akan melaksanakan survei seismik 3 Dimensi (3D) di Lapangan Hitam di Wilayah Kabupaten Rokan Hulu, yang dijadwalkan dimulai pada kuartal 1 tahun depan.
Rencana kegiatan tersebut disosialisasikan pada pertemuan dengan Forkopimda Kabupaten Rokan Hulu beserta dinas terkait, di Kantor Bupati Rokan Hulu, Pasir Pangaraian, Selasa.
"Survei seismik adalah langkah awal yang penting untuk mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional. Yang apabila ditemukan potensi cadangan baru dan dianggap ekonomis untuk diproduksi, pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian daerah dan membuka lapangan kerja baru," kata Vice President Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Thamrin.
Dia mengatakan, seismik di Lapangan Hitam mencakup area seluas 101 Km2, melintasi dua kecamatan dan tiga desa, yang sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Rokan Hulu.
Kegiatan seismik di Lapangan Hitam merupakan salah satu program Komitmen Kerja Pasti (KKP) WK Rokan kepada pemerintah melalui SKK Migas.
"Pencarian cadangan migas baru juga mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030," ungkap Spesialis Dukungan Bisnis SKK Migas Perwakilan Sumbagut, Muhammad Rochaddy.
Kata dia SKK Migas bersama PHR WK Rokan menyampaikan apresiasi atas dukungan dari Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu.
"Kami mengharapkan doa serta dukungan dari seluruh stakeholder agar kegiatan seismik berjalan aman dan lancar, " lanjutnya.
Kegiatan sosialisasi dan perizinan merupakan tahap awal dari kegiatan survei seismik. Tahapan berikutnya adalah survei topografi dan penyiapan lintasan, pendataan awal, drilling dan pre-loading, perekaman, pendataan akhir, dan pembersihan lintasan.
Lapangan minyak Hitam ditemukan pada tahun 1975 dan mulai memproduksi minyak pada tahun 1983. Produksi minyak dari lapangan ini terus mengalami penurunan secara alamiah. Kegiatan survey seismik 3D diharapkan berpotensi untuk memberikan peningkatan produksi dari penemuan cadangan migas baru.
Selain di lapangan minyak Hitam, PHR juga akan melakukan kegiatan pencarian cadangan migas baru melalui kegiatan survei seismik 3D di lapangan minyak lainnya, yakni South Petapahan di wilayah Kabupaten Kampar, yang menurut rencana akan dilakukan sebelum akhir tahun ini. Sosialisasi kegiatan seismik untuk lokasi South Petapahan sebelumnya telah dilakukan PHR di Bangkinang Kab. Kampar awal Agustus tahun ini.