Pekanbaru (ANTARA) - Usai seorang pekerja wanita di Desa Pulau Muda, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, tewas diterkam Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau akan memasang kandang perangkap di sekitar lokasi yang merupakan jalur pergerakan satwa tersebut.
Kepala BBKSDA Riau Genman S. Hasibuan di Pekanbaru, Senin, menjelaskan setelah menerima laporan, enam anggotanya telah menuju lokasi untuk mengumpulkan informasi dan memasang kamera.
"Tim telah turun ke lokasi. Kami telah memasang camera trap untuk mengidentifikasi harimau sumatera tersebut," ucap Genman kepada awak media.
Berdasarkan pantauan yang didapatkan dari anggota, diketahui barak yang ditempati para pekerja tersebut telah tak ditempati empat tahun terakhir.
Setelah mengelilingi sekitar barak, diketahui memang terdapat jejak dan kotoran dari hewan loreng yang menandakan harimau telah sering melintasi area barak.
"Lokasi tersebut memang wilayah jelajah harimau. Namun sebelum terjadi konflik, kami tak menerima laporan dari masyarakat terkait penampakan hewan ini. Tapi memang itu kawasan hutan, tentu itu tempatnya harimau," lanjutnya.
Genman menyebutkan pihaknya akan melakukan sosialisasi melalui manajemen perusahaan untuk mengimbau karyawannya berhati-hati dalam beraktifitas, serta tak keluar dari camp ketika tiba waktunya harimau sudah mulai aktif.
"Kami akan mensosialisasikan kepada perusahaan agar karyawan tak keluar dari barak ketika hari mulai gelap. Kalaupun terpaksa keluar, jangan sendiri-sendiri. Harus dengan jumlah yang banyak agar harimau tak berani menyerang," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui Seha Sofiana (44), seorang karyawati PT Peranap Timber tewas mengenaskan diterkam harimaudi Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, pada Jumat (19/8).
Kejadian memilukan itu terjadi di areal konsesi kayu akasia Hutan Tanaman Industri saat korban sedang duduk di pinggir kanal depan barak perusahaan. Kemudian korban didatangi seekor harimau dari kanal dan langsung menerkam dari arah belakang korban.
Sang suami sempat melihat istrinya diseret harimau tersebut ke arah hutan akasia. Saat dicari bersama beberapa anggota lain, didapati korban sudah tergeletak di dekat menara api dengan kondisi luka cakar pada wajah, dan harimau masih menunggu di sekitar korban.
Sehari setelahnya, pada Sabtu (20/8) siang, personel Polsek Kuala Kampar dan perwakilan perusahaan mencari korban. Akhirnya korban ditemukan di areal hutan sekitar PT Peranap Timber dalam keadaan terlungkup dengan tangan sebelah kiri hilang dan luka terkam di wajah dan tengkuk serta bagian perut.
Korban pun segera dievakuasi ke klinik PT Essa Indah Timber Estate Serapung, dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
Berita Lainnya
Kabar gembira, anak gajah Sumatera lahir di Bengkalis
08 April 2024 20:47 WIB
Evakuasi beruang madu di Siak berlangsung dramatis
29 March 2024 6:06 WIB
Ada warga Siak diterkam harimau, ini imbauan BBKSDA
19 March 2024 9:47 WIB
BBKSDA Riau evakuasi tapir terjebak di sumur galian
24 January 2024 14:45 WIB
Tim gabungan BBKSDA dan PT Arara Abadi sapu jerat dan racun satwa dilindungi di Nilo Pelalawan
18 January 2024 10:17 WIB
Sinergi PalmCo-BBKSDA Riau komitmen perkuat konservasi gajah sumatera
07 December 2023 15:36 WIB
Riau bekali 27 kader konservasi Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling
21 November 2023 11:25 WIB
Harimau muncul lagi di Siak, ini yang dilakukan BBKSDA
22 October 2023 9:55 WIB