Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara unik, yakni melibatkan dua ekor gajah jinak di halaman kantor di Jalan HR Soebrantas, Pekanbaru, Minggu.
Dua gajah bernama Vera (38) dan Jopi (45) menjadi pusat perhatian peserta upacara. Bahkan, seorang mahout membacakan teks Pembukaan UUD 1945 sambil menunggangi salah satu gajah.
Kepala BBKSDA Riau Supartono mengatakan, pelibatan gajah dalam upacara bukan sekadar simbolik, melainkan bagian dari sosialisasi pentingnya hidup berdampingan dengan satwa liar.
“Kami melaksanakan upacara 17 Agustus melibatkan dua ekor gajah dalam rangka sosialisasi sekaligus menyampaikan kepada masyarakat bahwa gajah adalah binatang yang bisa hidup berdampingan dengan manusia,” ujarnya.
Kedua gajah tersebut berasal dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas yang selama ini berperan aktif dalam mitigasi konflik satwa dengan manusia di Riau.
"Gajah bagi kami adalah pahlawan karena mereka bagian dari petugas mitigasi konflik,” lanjut Supartono.
Ia menyebutkan, tradisi melibatkan gajah dalam peringatan HUT RI di BBKSDA Riau telah dimulai sejak tahun lalu dan kini memasuki tahun kedua.
Upacara berlangsung khidmat dengan diikuti pegawai BBKSDA, mitra konservasi, serta warga sekitar. Kehadiran Vera dan Jopi menjadi simbol keterlibatan alam dalam menjaga kelestarian lingkungan.
BBKSDA Riau berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya peran satwa liar dalam ekosistem dan mendukung upaya konservasi berkelanjutan.