Uang palsu masih marak beredar di Pekanbaru, sales jadi korban

id Uang palsu, Pekanbaru, korban sales, peredaran

Uang palsu masih marak beredar di Pekanbaru, sales jadi korban

Polisi Pekanbarubmenunjukkan barang bukti uang palsu yang diedarkan tersangka. (ANTARA/Anggi Romadhoni)

Pekanbaru (ANTARA) - Peredaran uang palsu di Kota Pekanbaru masih saja marak terjadi. Bahkan seorang sales yang bekerja di salah satu perusahaan besar di Pekanbaru pun jadi korban.

Sales yang bernama Bahari (24) itu mengalami kerugian saat mengetahui uang yang dikantonginya merupakan uang palsu. Hal itu bermula saat dia melakukan aktivitas pekerjaannya sehari-hari yakni menjual barang dan melakukan penagihan di sejumlah tokoh di Pekanbaru.

"Tadi itu saya order barang dan melakukan penagihan di daerah Sigungung, Pasar Kodim dan Jalan Durian. Biasanya melakukan penagihan itu sampai puluhan juta. Hari ini apes, bawa uang palsu tapi tidak tau berasal dari tokoh mana," kata pria yang sudah bekerja selama dua bulan itu kepada Antara di Pekanbaru, Selasa.

Dia mengatakan hal serupa juga sering menimpa teman-teman sesama sales. Katanya, mereka justru sering dapat pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu yang jika dilihat sekilas tidak bisa dibedakan.

Sementara, yang Bahari dapatkan uang palsu pecahan Rp100 ribu, sekilas seperti uang asli tapi jika dilihat secara detail kondisinya sudah lapuk dan warnanya cepat luntur jika terkena air ataupun keringat.

"Kalau teman-teman saya, sering dapat uang Rp50 ribu palsu. Ketahuannya pas sudah disetor ke perusahaan. Di perusahaan kan ada alatnya jadi tau mana yang palsu. Kami tidak punya alatnya. Mau menelusuri pun ke toko grosiran barang yang mana juga agak sulit. Jadi yah jadikan pengalaman saja," kata dia.

Dirinya menceritakan pengalamannya itu di media sosial agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain. Dia meminta masyarakat untuk waspada terhadap peredaran uang palsu ini.

"Iya, jangan sampai menimpa orang lain. Agar lebih berhati-hati dan waspada. Betul-betul dilihat uang yang diterima. Apalagi yang sudah lanjut usia rawan terkecoh. Kita yang muda saja masih bisa tertipu," kata dia.

Dia mengatakan bahwa yang dialaminya dan rekan-rekanya menandakan peredaran uang palsu masih terjadi di Kota Pekanbaru. Dia meminta agar aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini.

"Tentu sangat merugikan masyarakat. Pak polisi agar diusutlah oknum-oknum seperti itu. Tuntas sampai ke akar-akarnya," kata dia.