Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menyarankan agar Indonesia menjalin kerja sama internasional dengan Thailand terkait pengoperasian Blok Andaman di perairan lepas pantai Aceh.
"Kalau terjadi cross-border karena itu daerah perbatasan, kita harus melakukan kerja sama dengan Thailand dalam hal pengoperasionalan karena itu menyangkut zona ekonomi eksklusif 200 mil laut dengan ketentuan tentu," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Sugeng menuturkan dalam dunia migas, reservoir bisa saja tersambung dan menyeberang antar negara yang berada di wilayah perbatasan negara, sehingga Indonesia harus mencermati pengelolaan Blok Andaman tersebut.
Ia menyampaikan akan dilakukan satu pengeboran lagi untuk memastikan reservoir Blok Andaman dengan 3D seismik guna melihat cadangan terbesar berada di daerah mana.
"Intinya begini, apapun keadaannya harus kita optimalkan untuk mendukung ketahanan kita di bidang energi karena konsumsi kita terus naik dan lifting minyak terus turun," jelas Sugeng.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi semakin hari semakin mengarah ke laut dalam yang membuat biaya eksplorasi dan produksi kian tinggi.
Saat ini, sumur-sumur migas di Indonesia menjadi tulang punggung dan penyanggah utama kebutuhan migas dalam negeri, namun kondisi sumur-sumur tersebut sudah tua.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan potensi minyak dan gas bumi masih menjanjikan di perairan Aceh seiring adanya penemuan cadangan migas pada wilayah kerja Andaman.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM menyampaikan bahwa pemerintah menunggu hasil analisis temuan itu yang kemungkinan bisa jadi temuan terbesar di dunia.
Blok Andaman terdiri dari tiga wilayah kerja, yaitu Andaman I yang dikelola oleh Mubadala Petroleum RSC Ltd, Andaman II oleh Premier Oil Andaman Ltd dan Andaman III oleh Repsol Andaman B.V dengan potensi masing-masing diperkirakan rata-rata enam TCF.
Kementerian ESDM mengungkapkan pengeboran yang dilakukan Premier Oil telah berhasil menemukan cadangan gas di Sumur Timpan, Blok Andaman II.
Selain Blok Andaman I, II dan III, potensi migas di Aceh juga diharapkan dari Blok Offshore North West Aceh (Meulaboh), serta Blok Offshore South West Aceh (Singkil) yang ditawarkan melalui penawaran langsung (joint study).
Akses bid document mulai pada 20 Juli 2022 sampai dengan 2 September 2022. Sedangkan, batas waktu pemasukan dokumen partisipasi tanggal 6 September 2022.
Baca juga: Kementerian ESDM menyatakan potensi migas di Aceh menjanjikan, khususnya Andaman
Berita Lainnya
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB