Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan), menurunkan empat tim guna mengawasi proses pemotongan hewan kurban pada momen Idul Adha 1443 di 1.300 lokasi setempat.
"Jadi satu tim ada dua orang yakni dokter hewan dan satu paramedis," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru melalui Kepala Bidang Peternakan Herlandria di Pekanbaru, Ahad.
Dikatakan dia, ada sekitar 1.300 titik pemotongan hewan kurban di masjid dan mushala Kota Pekanbaru dalam momen Idul Adha ini.
Ia menyadari jumlah personel tim belum memadai sehingga pihaknya membuka posko pengaduan bila mendapati hewan kurban terindikasi tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ada juga sejumlah posko untuk laporan temuan kasus PMK atau mendapati kurban terindikasi tidak sehat. Posko itu yakni di Distankan Kota Pekanbaru, Jalan Jendral Sudirman dan RPH Jalan Cipta Karya Ujung, Kecamatan Tuah Madani.
Kemudian ada juga di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Rumbai Jalan Limbungan, Kecamatan Rumbai Timur dan di BPP Kulim Jalan Pesantren, Kecamatan Kulim. Tim nantinya bergerak juga ke sejumlah lokasi pemotongan hewan kurban.
"Tim mulai turun ke lokasi pemotongan pada Minggu (10/7) hingga selanjutnya dan mendatangi lokasi yang terjangkau saja, bila tidak terjangkau bisa sampaikan laporan," katanya.
Dirinya memastikan bahwa tim sudah memeriksa kesehatan hewan di peternakan dan pengumpul. Mereka sudah memeriksa hampir 3.800 hewan kurban.
Mayoritas hewan kurban dalam kondisi sehat sehingga dipastikan tidak tertular PMK. Ia juga memastikan belum ada hewan tertular PMK du Kota Pekanbaru.
"Hewan kurban yang hendak dipotong mesti memiliki surat keterangan kesehatan hewan atau SKKH. Surat ini untuk memastikan hewan kurban tersebut dalam kondisi sehat," tukasnya.