Pekanbaru, (antarariau.com) - DPRD Provinsi Riau menghentikan suntikan dana dari APBD Perubahan 2013 untuk pembiayaan badan usaha milik daerah sektor perminyakan karena tidak memiliki pembukuan yang jelas.
"Sampai saat ini pemerintah provinsi sudah menggelontorkan uang Rp7,5 miliar untuk BUMD tapi manajemen belum melaporkan apakah untung atau rugi," kata Ketua Komisi B DPRD Riau Rusli Ahmad di Pekanbaru, Kamis.
Pernyataan tersebut dikemukakan sehubungan PT Riau Petroleum (PT RP), sebuah BUMD Perminyakan milik Pemprov Riau sejak 2012 telah menerima dana segar dari APBD Riau sebesar Rp5 miliar kemudian awal September 2012 sebanyak Rp2,5 miliar.
Namun hingga kini belum ada pertanggungjawaban pihak manajemen PT RP kepada DPRD setempat mengenai kondisi keuangan perusahaan.
Bahkan belakangan dikabarkan pimpinan perusahaan BUMD itu meminta kembali dana tambahan pada APBD Perubahan.
Menurut dia, uang yang diberikan kepada BUMD untuk mengelola perminyakan itu merupakan milik rakyat dan harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan pihak manajemen PT RP seharus membuatkan laporan tertulis mengenai kondisi keuangan perusahaan.
Berita Lainnya
DPRD Riau minta Disdik antisipasi calon siswa "titipan" saat PPDB
02 May 2024 18:33 WIB
Suara NasDem Riau naik 105 persen, rebut dua kursi pimpinan DPRD kabupaten
08 April 2024 21:31 WIB
Repol : Bulan puasa tak jadi penghalang tampung aspirasi rakyat
30 March 2024 10:35 WIB
DPRD Riau telusuri dugaan jual beli lahan manggrove di Meranti
15 March 2024 13:52 WIB
Anggota DPRD Riau minta pemprov perbaiki jalan rusak di Rohul
14 March 2024 14:00 WIB
GALERI FOTO - Komisi V DPRD Riau kunjungan observasi ke Disdik Kepri
08 March 2024 10:15 WIB
Gantikan Sulastri, Kartika Roni dilantik sebagai Anggota DPRD Riau
07 March 2024 15:18 WIB
Komisi III DPRD Riau bakal evaluasi BUMD merugi
06 March 2024 18:17 WIB