Tentara Ukraina dilatih untuk luncurkan roket canggih di Inggris

id Berita hari ini, berita riau antara,berita riau terbaru, roket,ukraina

Tentara Ukraina dilatih untuk luncurkan roket canggih di Inggris

A Ukrainian service member is pictured at a position on the front line, amid Russia's attack on Ukraine, near Bakhmut, Donbas region Ukraine June 5, 2022. REUTERS/Gleb Garanich (ANTARA/REUTERS/GLEB GARANICH)

"Ini adalah pengganda kekuatan," kata Kapten James Oliphant dari Artileri Kerajaan, yang terlibat dalam pelatihan MLRS selama tiga pekan.
London (ANTARA) - Ratusan tentara Ukraina telah menyelesaikan pelatihan militer di Inggris, termasuk belajar menggunakan sistem peluncur roket ganda (MLRS) yang dipasok pemerintah Inggris.

MLRS itu dikirim oleh Inggris ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan agresi Rusia.

Media diundang untuk merekam tentara Ukraina memuat peluru dan menembakkan senjata ringan 105 mm dalam latihan di Salisbury, Inggris selatan.

Pelatihan yang diikuti oleh 450 lebih tentara Ukraina itu adalah program yang dipimpin oleh Inggris dengan dukungan Selandia Baru.

Pelatihan itu menjadi bagian dari paket bantuan internasional setelah invasi Rusia pada 24 Februari.

Barat berupaya membantu Ukraina mengusir pasukan Rusia dengan memberikan persenjataan canggih dan pelatihan untuk menggunakannya.

"Ini adalah pengganda kekuatan," kata Kapten James Oliphant dari Artileri Kerajaan, yang terlibat dalam pelatihan MLRS selama tiga pekan.

"Karena ini adalah kendaraan terlacak –sistem roket mereka diberi roda– (sehingga) memberikan kemampuan bermanuver lebih tinggi yang membantu mereka untuk bertahan," katanya.

Para instruktur Inggris memuji perilaku tentara Ukraina yang dilatih.

"Semangat mereka di awal (pelatihan), seperti yang bisa Anda bayangkan, sangat sangat tinggi dan terlihat sangat membutuhkan, tetapi ketika mereka sudah menyesuaikan diri dan terbiasa mengoperasikan sistem itu, (mereka) mulai kalem," kata Oliphant.

Pada Rabu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada para pemimpin NATO bahwa negaranya memerlukan lebih banyak senjata dan dana untuk mempertahankan diri di tengah serangan intensif Rusia di sejumlah wilayah Ukraina.

Baca juga: Presiden Jokowi dan Ibu Iriana kunjungi reruntuhan apartemen di Ukraina

Baca juga: Presiden Indonesia Joko Widodo bawa bantuan kemanusiaan untuk rakyat Ukraina


Sumber: Reuters