Pekanbaru (ANTARA) - Konflik lahan sawit yang berujung penganiayaan di Desa Terantang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Minggu (19/6) sekitar pukul 15.30 WIB menyebabkan puluhan warga terluka, bahkan seorang balita terluka di bagian kepala.
Salah satu warga Desa Terantang, Zaki (20) terluka di bagian kepala akibat tebasan samurai yang dibawa sekelompok pria yang menyerangnya. Saat itu Zaki yang berada di lahan sawit mencoba menghadang sekelompok pria yang ingin menerobos masuk ke lahan sawit di Desa Terantang.
Karena tak terima dihadang warga, sekelompok pria yang diperkirakan berjumlah 70 orang menerobos paksa dengan samurai dan pentungan besi. Hal ini tentu menyebabkan warga terluka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru.
"Saat itu saya di lahan sawit, sekelompok pria berjumlah sekitar 70 orang tiba-tiba datang dan saya hadang. Namun mereka langsung menyerang dengan samurai dan pentungan," terang Zaki.
Akibatnya kepala Zaki pun terluka. Beruntungnya luka tebasan yang dialami Zaki tak begitu dalam. Namun tetap mendapatkan perawatan serius dari tim medis.
Disebutkannya, saat insiden konflik lahan sawit, terdapat empat orang Babinsa dan seorang Bhabinkamtibmas di lokasi kejadian, namun aparat kalah jumlah dengan kelompok pria yang menyerang.
"Kami tentunya tak terima begitu saja. Kami akan membuka laporan ke Polda Riau terkait penyerangan ini," pungkasnya.
Berita Lainnya
Bupati Kampar berupaya selesaikan konflik lahan sawit di Terantang
20 June 2022 17:19 WIB
Konflik lahan, Kapolsek Mandau mediasi kelompok bertikai
02 November 2024 12:47 WIB
Konflik lahan Sungai Mandau, warga Olak kecewa dengan Pemkab Siak dan Kapolres
03 May 2024 8:25 WIB
FOTO - Satu warga ditangkap saat eksekusi lahan Pertamina di Dumai
13 October 2023 7:53 WIB
Pansus DPRD Riau desak rekomendasi konflik lahan segera ditindaklanjuti
14 November 2022 12:58 WIB
Sengketa lahan tak kunjung usai, masyarakat tolak keberadaan PT. Rimba Peranap Indah
02 November 2022 13:43 WIB
25 tahun sengketa lahan dengan perusahaan tak usai, masyarakat minta bantuan pemerintah
14 October 2022 15:37 WIB