Pekanbaru (ANTARA) - Aparat Polda Riau dan jajaran serta stake holder terkait, Senin pagi, melaksanakan apel untuk memulai Operasi Patuh Lancang Kuning 2022.
Apel yang digelar di Mapolda Riau dipimpin Kapolda Riau Irjen Moh Iqbal dan diikuti 500 personel gabungan dari Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Jasa Raharja.
Iqbal menjelaskan operasi ini akan dilaksanakan selama 14 hari dimulai dari hari ini hingga berakhir pada Minggu (26/6). Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalulintas serta meningkatkan disiplin masyarakat berlalulintas.
"Tema Operasi Patuh Lancang Kuning 2022 kali ini yaitu 'Tertib Berlalu Lintas Menyelamatkan Anak Bangsa'. Kegiatan operasi bersifat edukatif, persuasif dan humanis," ujarnya.
Dijelaskan Iqbal, dalam operasi ini pihaknya menyiapkan 840 personil yang terdiri dari 120 personel dari Polda Riau serta 720 personel dari Polres jajaran.
Dalam operasi ini terdapat delapan pelanggaran prioritas yang akan ditindak dalam operasi kali ini, yakni tidak mengenakan helm SNI, tidak menggunakan sabuk keselamatan, melanggar batas kecepatan, knalpot bising (brong), melawan arus lalu lintas, menggunakan handphone saat mengemudi, melanggar lampu lalu lintas dan tidak memiliki atau membawa SIM.
Selain melaksanakan tilang secara fisik, Polda Riau juga telah menyiapkan tilang secara elektronik dengan menggunakan sistem Electronik Traffic Law Enforcement (ETLE).
Ada empat lokasi yang terpantau ETLE, yaitu di Jalan Jenderal Sudirman, TL RS Bhayangkara, Jalan H Imam Munandar Harapan Raya, Jalan Tuanku Tambusai dan Jalan Soekarno Hatta Panam di Tabek Gadang.