Mulai besok, orang tua jangan beri anaknya di bawah umur naik sepeda motor

id Operasi patuh lancang kuning,Polres Meranti,Satlantas Meranti

Mulai besok, orang tua jangan beri anaknya di bawah umur naik sepeda motor

Polres Kepulauan Meranti menggelar latihan pra operasi patuh lancang kuning 2022 kepada para personel Satuan Lalu Lintas (Satlantas), Sabtu (12/6). (ANTARA/HO-Humas Polres Meranti)

Selatpanjang (ANTARA) - Mulai Senin besok (13/6), Satuan Lalu Lintas Polres Kepulauan Meranti akan menggelar Operasi Patuh Lancang Kuning 2022 di jalan protokol di Kota Selatpanjang.

Operasi ketertiban lalu lintas ini akan berlangsung selama dua pekan ke depan, dari tanggal 13 hingga 26 Juni 2022. Kabag Ops Kompol Yudi didampingi Kasat Lantas Polres Kepulauan Meranti, AKP Deswandi mengingatkan kepada pengendara agar mematuhi segala aturan tentang tertib berlalu lintas.

"Operasi patuh segera kita mulai. Untuk itu, masyarakat diimbau meningkatkan kesadaran untuk mematuhi semua aturan berlalu lintas. Dengan begitu, maka kita dapat meminimalisir pelanggaran dan lakalantas di daerah ini, khususnya di kota Selatpanjang," katanya, Ahad.

Para personil yang bertugas akan fokus terhadap pelanggaran yang kasat mata, seperti melawan arah, tidak menggunakan helm, menggunakan handphone saat berkendara, dan berboncengan lebih dari satu.

Kemudian yang paling diingat Deswandi, para orang tua agar tidak memberikan anaknya yang masih belum cukup menggunakan kendaraan bermotor. Karena selain belum memiliki izin mengemudi, pengendara anak di bawah umur berpotensi melanggar aturan hingga terjadinya kecelakaan.

"Makanya kita minta masyarakat, khususnya orang tua anak memperhatikan hal ini. Dan juga termasuk pelanggaran bagi kendaraan yang tidak memiliki lampu utama dan kelengkapan lainnya sesuai dengan ketentuan yang ada," ungkapnya.

Sebelumnya juga Wakapolres Kepulauan Meranti, Kompol Robet Arizal menuturkan para personel sempat diberikan latihan pra operasi. Kegiatan tersebut sebagai acuan cara bertindak personel sebelum melaksanakankegiatan operasi di lapangan.

"Tetap lakukan giat dengan cara preemtif dan preventif, menyesuaikan pada karakteristik masyarakat di wilayah hukum Polres Meranti. Sehingga tidak terjadi kesalahpahaman yang bisa menimbulkan pro dan kontra di tengah warga," pesannya.

Lebih lanjut, ia juga mengarahkan para personel agar tidak bersifat apatis atau masa bodoh terhadap pelanggaran kasat mata selama pelaksanaan operasi.

"Saat ini, mayoritas masyarakat sudah 80 persen menggunakan helm dan mau ditegur untuk menggunakan helm. Artinya, kesadaran masyarakat mulai meningkat terkait aturan berlalu lintas ini," bebernya.

Sebagaimana diketahui, operasi patuh ini dilakukan dalam memperingati menjelang hari Bhayangkara ke-76, dengan mengusung tema Tertib berlalu lintas menyelamatkan anak bangsa. Tujuannya untuk menciptakan kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas (Kamseltibcarlantas) bagi masyarakat.