Pekanbaru (ANTARA) - Bank Riau Kepri resmi menjadi BRK Syariah setelah DPRD Riau mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) BRK Syariah dalam Rapat Paripurna, Kamis (19/5) kemarin.Pengesahan Perda BRK Syariah ini mendapat respon yang baik dari sejumlah tokoh dan ulama Bumi Lancang Kuning Riau. “Saya mengapresiasi komitmen Gubernur kita ( Syamsuar ) yang terus mendorong Bank Riau Kepri menjadi bank syariah. Karena itu sesuai dengan budaya budaya masyarakat Provinsi Riau sebagai masyarakat Melayu,” ujar mantan Gubernur Riau itu. Wan Abubakar . Wan mengatakan, masyarakat Melayu identik dengan syariat, syariat dan Islam.
Oleh karena itu, keberadaan Bank Riau Kepri juga harus sejalan dengan budaya dan budaya masyarakat Riau.
Hal senada juga disampaikan pengamat ekonomi Riau Asharuddin . Sejak awal, ia mendukung penuh transisi Bank Riau Kepri dari konvensional ke syariah. Menurut dia, setelah resmi berganti syariah, Bank Riau Kepri diharapkan mengedepankan aspek keberkahan, kinerjanya lebih bertumpu pada produktivitas, transparansi, tidak mengandung kecurigaan, dan memiliki pengelolaan yang lebih jelas dibandingkan bank konvensional.Baca juga: Pemprov Riau Setor Rp120 Miliar untuk PT BRK Dia melihat Bank Riau Kepri konvensional sejauh ini belum optimal dari sisi potensi.
Oleh karena itu setelah berubah menjadi Bank Riau Kepri Syariah diharapkan dapat melihat potensi yang ada di Riau yang kemudian dapat dibiayai secara syariah.DPW Muhammadiyah Riau Harapan Peralihan BRK
“Saya selalu mendorong transisi dari konvensional ke syariah. Misalnya saya selalu mendorong kita untuk punya pabrik minyak goreng, tapi nanti sistem bagi hasil yang bisa dibiayai syariah, kalau sekarang konvensional tidak bisa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Riau Abdul Wahid melihat transisi Bank Riau Kepri dari konvensional ke syariah harus disambut dengan tangan terbuka. “Kalau perlu, semua bank bisa syariah. Kami sebagai ormas keagamaan menyambut baik ini, ada prinsip syariah, yang tentunya semua berdasarkan hukum syariah,” ujarnya. Itu hanya Ketua
dari konvensional ke syariah benar-benar syariah.
“Bukan karena mengatasnamakan syariah tapi mengandung riba, semoga BRK tidak seperti itu, karena saya juga yakin BRK punya ahli syariah, dewan syariah dan pengurus syariah lainnya,” tambahAbdul Wahid.
Baca juga: DPRD-Pemprov Riau sahkan perda BRK syariah
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat yang masih bertransaksi menggunakan bank konvensional untuk beralih ke syariah karena hal itu wajar.
“Kalau ada bank syariah yang lebih baik, apalagi BRKmerupakan bank kebanggaan masyarakat Riau yang identik dengan Islam. Untuk itu, mari bergabung bersama kami dalam menghubungkan Islam dengan Bank Riau Kepri Syariah,” ujarnya.
Peralihan BUMD BRK ke syariah merupakan komitmen kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau saat ini. Tak lama setelah diresmikan, sesuai instruksi Gubernur Syamsuar , tepatnya pada 22 April 2021, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Bank Riau Kepri langsung disepakati BUMD Bank Riau Kepri menjadi Bank Syariah. Baca Juga: Hari Kartini , BRK Berikan Tabungan Sinar Total Rp 24 Juta untuk 12 Wanita Hebat
Berita Lainnya
Kejati Riau usut dugaan korupsi di BRK Syariah
02 April 2024 15:12 WIB
Dokter jantung dan orthopedic dari Putra Specialist Hospital Melaka berbagi ilmu di BRK Syariah
14 November 2023 21:18 WIB
10 hari peluncuran, Bank Riau Kepri Syariah himpun laba Rp300 miliar
05 September 2022 22:06 WIB
Nafas baru ketika Bank Riau Kepri resmi menjadi BRK Syariah
30 August 2022 20:34 WIB
BRK Syariah diresmikan Wapres, ini doa Bupati Meranti
25 August 2022 18:04 WIB
Sah, Wapres RI resmikan Bank Riau Kepri Syariah
25 August 2022 17:38 WIB
Kamsol hadiri launching Bank Riau Kepri Syariah, saham Kampar urutan ketiga
25 August 2022 15:30 WIB
Jalin dan Bank Riau Kepri kolaborasi solusi digital banking
04 August 2022 16:53 WIB