Jakarta (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menyediakan 1.089 komputer di Kampus UI Depok yang dapat digunakan oleh peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan 166 komputer cadangan untuk mengantisipasi jika terjadi kendala jaringan.
Sementara itu, untuk lokasi Salemba Jakarta, UI menyediakan 229 komputer bagi peserta UTBK dan 27 komputer cadangan yang tersebar di 7 lokasi berbeda.
"UI sebagai salah satu Pusat UTBK terpilih telah melakukan berbagai upaya terbaik demi kelancaran dan keamanan selama UTBK berlangsung," kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris dalam keterangannya, Selasa.
Kami membentuk panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk mengatur dan mendukung pelaksanaan UTBK agar berjalan sebagaimana mestinya. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) yang mempercayakan kami sebagai salah satu pusat pelaksaanaan UTBK.
Di kampus UI Depok, UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan, serta lokasi lainnya yang berada di beberapa fakultas.
Adapun di Kampus UI Salemba, UTBK dilaksanakan di Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Sekolah Ilmu Lingkungan, serta Sekolah Kajian Stratejik dan Global. UI juga menyediakan lokasi khusus bagi peserta penyandang disabillitas. Sebanyak 35 peserta disabilitas yang terdiri atas 12 peserta tunanetra dan 23 peserta difabel akan mengikuti UTBK di Fasilkom.
Pelaksanaan UTBK dibagi menjadi dua gelombang, yaitu pada 17–23 Mei 2022 untuk gelombang pertama dan 28 Mei–3 Juni 2022 untuk gelombang kedua. Agar tidak terjadi kerumunan, UI membagi UTBK menjadi dua sesi, yakni sesi pertama pada pukul 06.45–12.00 WIB dan sesi kedua pada pukul 13.00–16.45 WIB.
Baca juga: Universitas Indonesia buka pendaftaran jalur seleksi PPKB dan "talent scouting"
Baca juga: BNI dan Iluni UI luncurkan kartu keanggotaan perkuat ekosistem finansial