Hanoi, Vietnam (ANTARA) - Pesilat andalan Indonesia Muhamad Yachser Arafa gagal menyumbangkan medali emas setelah didiskualifikasi pada laga final kelas C putra 50-60 Kg SEA Games Vietnam 2021 di Bac Tu Liem Stadium, Hanoi, Vietnam, Senin.
Yachser didiskualifikasi setelah dianggap melakukan pelanggaran berat yang menyebabkan lawan asal Singapura Muhammad Hazim terpaksa ditandu ke luar lapangan.
Momen ini nyaris serupa dengan pertandingan final atlet Indonesia sebelumnya yakni M Khoiruddin Mustakim yang kandas atas lawannya dari Malaysia Muhammad Hairi Adib Bin Azhar.
Kedua atlet ini sama-sama mengalami momen krusial di menit-menit akhir babak ketiga.
Jika Mustakim mendapatkan pengurangan 10 poin saat waktu tersisa empat menit, Yachser justru melakukan pelanggaran berat saat pertandingan tersisa 28 detik. Padahal saat itu, Yachser sudah unggul 31-21.
Karena diputuskan diskualifikasi, pesilat asal DKI itu harus puas dengan medali perak.
Saat wasit menyampaikan keputusannya, Yachser tidak dapat menutupi kesedihannya. Ia yang menangis dirangkul pelatihnya untuk ke luar arena.
Sementara itu, kegagalan dua petarung Indonesia ini demikian disesalkan Pelatih Tim Nasional Silat Indonesia Indro Catur Haryono. “Atlet sudah berusaha maksimal tapi itulah hasil akhirnya,” kata Catur.
Menurut Catur, sebenarnya terjadi itu tak mesti berbuah pelanggaran berat apalagi sampai mendiskualifikasikan atlet dari pertandingan.
“Ini kan pelanggarannya bukan keras sekali, atlet itu masih bisa menggerakkan kaki dan kepalanya. Tapi terkait ini kami tidak melayangkan protes, karena susah juga,” kata Catur.
Berbeda dengan pertandingan sebelumnya antara M Khoiruddin Mustakim dengan wakil Malaysia Muhammad Hairi Adib Bin Azhar, yang mana sudah dilayangkan protes ke Komite Pertandingan.
Tim pelatih menilai Mustakim tidak menendang ke arah wajah, tapi lawan melakukan gerakan menunduk sehingga terkesan mengarah ke arah wajah.
“Jika kita kalah, kita bilang kalah, sportif. Tapi ini kalah karena ada keberpihakan. Kita ngomong itu saja, tidak ada unsur membela diri. Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tapi yang jelas kami punya rekaman videonya semua,” kata Indro.
Tim Silat Indonesia sejauh ini sudah mengumpulkan satu medali emas, dan tiga medali perak.
Medali emas dari nomor pasangan seni putri Riska Hermawan dan Ririn Rinasih, satu perak dari Puspa Arum Sari pada nomor seni tunggal putri.
Sedangkan dua perak disumbangkan M Khoiruddin Mustakim pada kelas B putra 50-55 Kg dan Muhamad Yachser Arafa pada kelas C putra 55-60 Kg.
Peluang Indonesia untuk menambah masih terbuka pada Ronaldo Neno yang akan turun pada laga final kelas H putra 80-85 Kg melawan wakil tuan rumah Nguyun Duy Tuyen, Senin sore.
Dengan hanya satu peluang ini, Tim Silat Indonesia praktis gagal memenuhi target empat medali emas pada SEA Games Vietnam.
Berita Lainnya
Pawai Ta'aruf MTQ Inhu dimeriahkan dengan pencak silat
18 September 2024 14:28 WIB
Siak sabet juara umum pencak silat Popda VI Riau
05 July 2024 7:21 WIB
Rombongan ondel-ondel dan atraksi pencak silat ramaikan Fete de la Musique di Berlin
22 June 2024 10:25 WIB
MTsS Luki binaan UPZ Semen Padang, raih 2 emas, 4 perak kejuaraan silat di Payakumbuh
25 January 2024 10:40 WIB
Bayu Reswandha aktor musikal "Beranak dalam Kubur" pelajari silat dalam waktu singkat
03 November 2023 14:22 WIB
Silat Sakato Semen Padang Juara Umum I Kejurnas Pencak Silat UIN Sjech M Djamil Djambek
19 October 2023 14:07 WIB
Sakato Semen Padang binaan FKKSPG juara umum Kejurda Pencak Silat Bareh Solok
12 October 2023 16:00 WIB
Peluang Indonesia panen emas pada cabang pencak silat di hari ke-5 SEA Games 2023
10 May 2023 10:09 WIB