Pekanbaru (ANTARA) - Rencana lawatan sejumlah Pejabat Pemko Pekanbaru ke Mesir menuai kritikan dari anggota DPRD Riau dapil Pekanbaru Ade Hartati, lantaran ada urusan yang lebih prioritas yang harusnya dikerjakan oleh Wali Kota Firdaus beserta
jajaran di ujung masa jabatannya.
"Sangat sulit rasanya ketika kita mendengar ada sebagian aparatur yang berencana untuk ke luar negeri. Dengan kondisi saat ini, kita melihat urgensinya, belum ada. Sebaiknya Pemko fokus melakukan pengendalian harga dan stok sembako jelang Bulan Suci Ramadhan. Terutama minyak goreng yang saat ini harganya tidak terjangkau masyarakat kecil dan pasokannya tidak lancar. Belum lagi merangkaknya harga kebutuhan pokok lainnya yang membuat masyarakat menjerit," kata Ade Hartati di Pekanbaru, Kamis.
Terlebih lagi, kata Ade, kondisi pandemi yang baru saja berhasil ditangani oleh bangsa ini. Sehingga diperlukan seluruh tingkatan pemerintahan melakukan upaya pembenahan dalam hal tata kelola anggaran, yakni dengan menyusun kembali skala prioritas yang telah porak-poranda dikarenakan bencana COVID-19 yang terjadi dua tahun belakangan.
"Pembenahan tata kelola anggaran tersebut tentu harus didahului oleh komitmen, dimana harus dipastikan para penyelenggara negara memiliki keinginan untuk berbenah. Penting sekali untuk menyatukan cara pandang bahwa prioritas utama saat ini adalah merealisasikan program-program yang langsung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ," kata Ade.
Untuk itu, Ade meminta agar Pemko Pekanbaru membatalkan keberangkatan ke Mesir karena dinilai tidak krusial untuk saat ini. Harus disadari bahwa banyak persoalan Pekanbaru yang tidak terselesaikan dan menjadi atensi publik.
"Untuk persoalan Pekanbaru, memang kita pesimis dapat dituntaskan (di akhir jabatan Pak Wako). Tapi paling tidak kedepannya harus ada evaluasi terhadap program-program pemerintah kota, terutama dalam hal penanganan sampah dan banjir. Dan seluruh aparatur harus berkomitmen untuk meneruskan program yang dianggap memiliki visi ke depan termasuk terhadap Kawasan Industri Tenayan," kata Politisi PAN itu.
Baca juga: KAMMI Pekanbaru desak Wali Kota batalkan perjalanan ke Mesir
Sementara itu, Anggota DPRD Riau dapil Pekanbaru Parisman Ihwan pertanyakan hati nurani Walikota Firdaus beserta jajaran pejabat Pemko bila tetap memaksakan keberangkatan ke Mesir di tengah kondisi ekonomi masyarakat belum pulih imbas dari sejumlah polemik yang terjadi di wilayah setempat. "Pakai hati nuraninya lah, masyarakat kita sedang sulit, jadi janganlah berangkat,"ujar pria yang akrab disapa Iwan Fattah.
Apalagi pergi dengan menggunakan dana dari APBD Pemko. Mengingat kondisi keuangan pemerintah sedang tidak stabil, sehingga semua aspek harus menjadi pertimbangan.
"Mirisnya lagi gaji tenaga honorer lepas (THL) dipotong, itu untuk makan masyarakat kita, sementara pejabatnya dengan enaknya berangkat ke Mesir," ujar Iwan.
Sebagai informasi, rencana pelesiran pejabat Pemko sudah diajukan ke Gubernur Riau Syamsuar dan menunggu izin dari Kementerian dalam negeri.
Berita Lainnya
Supaya tak jadi sarang hantu, DPRD Riau minta pemda urus aset terbengkalai
07 November 2024 17:15 WIB
Mantan Sekwan Riau dituntut 8 tahun penjara atas dugaan SPPD fiktif
07 November 2024 16:49 WIB
Anggota DPRD Riau diingatkan tak kampanye pilkada saat reses
07 November 2024 15:09 WIB
Komisi III DPRD Riau evaluasi kegiatan dan target BRK Syariah
04 November 2024 19:45 WIB
Payung elektrik Masjid Annur disorot, DPRD Riau tunggu perkara hukum selesai
01 November 2024 14:47 WIB
DPRD Riau gesa penyusunan RAPBD 2025
31 October 2024 18:56 WIB
GALERI FOTO - DPRD Riau menerima kunker Korem 031/Wirabima
30 October 2024 14:29 WIB
Komisi IV DPRD Riau fokus pemerataan pembangunan
30 October 2024 14:03 WIB