KAMMI Pekanbaru desak Wali Kota batalkan perjalanan ke Mesir

id wali kota pekanbaru, kunjungan ke mesir

KAMMI Pekanbaru desak Wali Kota batalkan perjalanan ke Mesir

Ketua Umum KAMMI Pekanbaru Arif Nanda Kusuma. (ANTARA/dok)

Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya," QS Al Isra:27,
Pekanbaru (ANTARA) - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Pekanbaru mendesak Wali Kota Firdaus bersama sejumlah pejabatnya untuk membatalkan rencana perjalanan studi banding ke Mesir mengingat kondisi daerahsaat ini sedang ditimpa sejumlah permasalahan.

Ketua Umum KAMMI Pekanbaru Arif Nanda Kusuma kepada ANTARA, Rabu, menyebutkan sejumlah permasalahan yang dihadapi masyarakat Ibu Kota Provinsi Riau ini seperti sulitnya mendapatkan minyak goreng, kelangkaan biosolar, masalah perekonomian sejak pandemi melanda, sampah menggunung di berbagai titik, dan banjir yang selalu melanda ketika turun hujan, serta kemacetan akibat pembangunan IPAL.

Dia mengatakan berbagai permasalahan tersebut belum disentuh secara serius oleh Pemkot Pekanbaru sehingga masih ada sampai saat ini. Hal ini menandakan bahwa Pemkot Pekanbaru belum hadir di tengah-tengah masyarakat.

"Kami juga mendesak Pemkot untuk menggunakan APBD secara efektif dan substansial agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat," katanya.

Menurutnya, perjalanan ke luar negeri tersebut adalah sebuah pemborosan anggaran mengingat banyak permasalahan yang urgensi perlu didahulukan untuk diselesaikan.

Seharusnya Pemko Pekanbaru dengan jargon sebagai kota bervisi smart city madani tidak melanggar nilai-nilai Islam seperti yang tertuang dalam surat Al Isra ayat 27 untuk tidak berlaku boros.

"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya".

Menurutnya, kebijakan perjalanan dinas ke luar negeri ini menunjukkan bahwa Wali Kota Pekanbaru apatis atau tidak peduli terkait permasalahan yang sedang mendera di tubuh masyarakat.

Sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru Firdaus kepada sejumlah pewarta menyampaikan usulan kunjungan ke Mesir itu sudah direncanakan sejak dua tahun silam, jadi bukanlah sesuatu yang mendadak.

Namun demikian, usulan tersebut tetap harus mendapat restu dari Gubernur Riau sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. "Kalau Gubernur tidak mengizinkan, ya kami tidak pergi," ujar Firdaus.