Menko PMK Muhadjir Effendy dorong wisudawan UMM taklukkan era perangkat lunak 2.0

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,UMM

Menko PMK Muhadjir Effendy dorong wisudawan UMM taklukkan era perangkat lunak 2.0

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy saat memberikan sambutan pada wisuda 103 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) secara daring di Dome UMM, Kamis (17/3) (ANTARA/HO/UMM/End)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong para wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk menaklukkan era software (perangkat lunak) 2.0 yang nantinya dikuasai oleh mesin cerdas.

"Berbeda dengan sekarang, era software 2.0 nantinya dikuasai oleh mesin cerdas. Oleh karena itu, perlu adanya semangat belajar sepanjang hayat untuk belajar hal baru agar tidak ditaklukkan zaman," kata Muhadjir Effendy di hadapan ratusan wisudawan seperti dikutip dalam rilis yang diterima di Malang, Sabtu.

Perhelatan wisuda ke-103 UMM dengan protokol kesehatan ketat pada Kamis (17/3) tersebut, dihadiri oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva.

Baca juga: Menko PMK: Perlu pengawasan ketat cegah kekerasan terhadap anak, khususnya di dunia pendidikan

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan akan ada banyak sektor penting yang digabungkan untuk meningkatkan efisiensi operasional produksi, terutama dalam hal teknologi.

Saat ini, pengembangan teknologi juga terus dilakukan oleh Indonesia, mulai dari penggunaan jaringan 5G hingga penggunaan Internet of Things (IoT) dalam aspek bisnis dan lainnya.

Menurut Muhadjir, wawasan semacam ini diperlukan agar para wisudawan dapat menyiapkan diri dalam menyongsong era baru. Zaman yang akan dirasakan oleh lulusan sekarang sangat berbeda dengan saat mereka berkuliah. Maka, tidak ada pilihan lain bagi penerus masa depan bangsa, selain mengucapkan selamat tinggal pada banyak materi yang dipelajari saat menimba ilmu.

“Para dosen hanya mengantarkan saudara ke gerbang keberhasilan. Selanjutnya, semua akan bergantung pada usaha dan komitmen saudara. Ijazah bukan akhir segalanya, namun justru menjadi awal untuk belajar hal baru agar mampu mengarungi tantangan zaman yang rumit. Saya ingin anda menjadi generasi pemenang, bukan menjadi generasi yang ditaklukkan dan dikalahkan oleh zaman,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva menjelaskan bagaimana hubungan baik antara Rusia dan Indonesia berlangsung, terhitung sejak 2020, hubungan bilateral keduanya sudah mencapai usia 70 tahun. Indonesia juga dianggap sebagai partner penting yang ada di ASEAN serta dapat berinteraksi dengan dinamis.

Baca juga: Menko PMK sebut Natal-Tahun Baru merupakan momentum tegakan disiplin PeduliLindungi

Lyudmila mengajak wisudawan untuk menyelami sejarah baik antar-kedua negara. Soekarno yang menjadi Presiden pertama Indonesia merupakan tokoh yang baik di mata rakyat Rusia.

Bung Karno empat kali mengunjungi Rusia, bahkan Presiden pertama RI itu sempat menyampaikan pidato di depan lebih dari 10.000 warga Rusia serta memberi ide untuk membangun salah satu masjid paling terkenal, yakni Blue Mosque di St. Petersburg.

“Satu lagi hal menarik yang perlu kita ketahui adalah betapa terkenalnya lagu Rayuan Pulau Kelapa saat itu, bahkan sempat diterjemahkan ke Bahasa Rusia. Beragam simbol kerja sama kedua negara ini bisa ditemui di Indonesia, seperti Gelora Bung Karno, RS Bersama, dan beberapa monumen. Semoga hubungan baik ini bisa berlanjut,” katanya.

Sementara itu, wisudawan terbaik jenjang Magister UMM, Alhajie Musa Kamara menceriterakan bahwa dirinya merupakan orang pertama yang meraih gelar sarjana di desanya. Ia juga menjadi orang pertama yang sukses mendapatkan gelar magister di desa kelahirannya.

“Apalagi gelar magister yang saya dapat merupakan gelar internasional dari UMM. Saya ingat pepatah Afrika bahwa dibutuhkan seluruh desa untuk membesarkan seorang anak, dan saat ini saya adalah anak yang dibesarkan dengan baik oleh desa saya,” kata pria asal Afrika Barat itu.

Rektor UMM, Dr Fauzan mengingatkan para wisudawan memiliki tanggung jawab sosial daripada saat menjadi mahasiswa. Menjadi contoh di masyarakat, penggerak menuju kebaikan serta pemecah masalah yang mumpuni atas pelbagai masalah. Kepercayaan diri juga harus dimiliki oleh para wisudawan, sehingga berani melakukan terobosan.

“Saudara dilahirkan dari kampus bereputasi nasional dan internasional. Bahkan, pekan lalu UMM ditetapkan menjadi enam kampus swasta terbaik se-ASEAN. Ini adalah modal yang strategis bagi saudara untuk berkarya di masyarakat,” katanya.

Baca juga: Menko PMK: Antisipasi gelombang tiga COVID-19 jangan abaikan perputaran ekonom