Polda Riau dan Bea Cukai berkolaborasi ungkap penyelundupan narkoba

id polda riau,bea cukai riau, narkoba riau,penyelundupan riau

Polda Riau dan Bea Cukai berkolaborasi ungkap penyelundupan narkoba

Kepolisian Polda Riau saat pengungkapan kasus narkotika. (ANTARA/Annisa Firdausi)

Pekanbaru (ANTARA) - Dalam 77 hari masa kerja Kapolda Riau, Irjen Pol Mohamad Iqbal, Polda Riau berhasil mengungkap 201 kilogram sabu, 1.442 ribu butir pil ekstasi dan 6,03 kilogram daun ganja kering.

Halitu dikatakan Iqbal, Rabu, saat jumpa pers di halamanMarkas Polda Riau di Pekanbaru, Rabu. Dalam pencapaian kinerja 77 hari pihaknya berhasil membongkar berbagai kasus penyebaran narkoba dengan total pelaku 547 tersangka.

"Masih ingat kasus pertama 80 kilogram sabu, kemudian beberapa rangkaian ada yang 3 kilogram, 2 kilogram dan lain-lain. Kemarin saya terbang dan bertemu Kepala Kanwil Bea Cukai di Bengkalis untuk kasus 50 kilogram lebih, terakhir 56 kilogram sabu dari wilayah Kabupaten Bengkalis diamankan," ungkap Iqbal.

Jenderal berbintang dua itu menjelaskan pintu masuk narkoba ke Provinsi Riau kerap kali melalui perairan di Kabupaten Bengkalis.

"Jadi memang pintu utama masuk ke Provinsi Riau ini pintu utamanya Kabupaten Bengkalis. Walaupun juga ada dari kabupaten lain," jelasnya.

Senada dengan Iqbal, Kakanwil Bea dan Cukai Riau Agus Yulianto menyebutkan Provinsi Riau merupakan provinsi yang paling dekat dengan negara tetangga yang menyebabkan daerahini memiliki tingkat kerawanan yang luar biasa dalam permasalahan narkoba.

"Namun dibuktikan dengan kerjasama dan solidaritas kita, kita berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika beberapa waktu terakhir. Ini menegaskan narkotika ini merupakan musuh kita bersama. Kita akan hadapi bersama," ucap Agus.

Tak hanya narkoba, Agus menyebutkan pihaknya juga akan memerangi berbagai penyelundupan lainnya yang masuk ke Riau.

"Penyelundupan memang merupakan risiko utama di pantai timur Sumatera, baik narkoba, minuman keras, rokok ilegal dan lainnya. Kami yakini ini merupakan tugas kita bersama, demi melindungi masyarakat dan keuangan negara," pungkasnya.