Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menilai keberhasilan vaksinasi yang digelar pemerintah merupakan skenario penting penanganan COVID-19 di Indonesia.
Edy Wuryanto kepada wartawan di Jakarta, Jumat, mengatakan keberhasilan pemerintah menjalankan program vaksinasi COVID-19 sampai saat ini patut diapresiasi karena vaksin merupakan salah satu skenario penting untuk pengendalian penyebaran virus.
"Bahkan menurut saya, selain vaksin, Indonesia termasuk negara yang sampai saat ini berhasil mengendalikan COVID-19 dengan baik. Setelah kita susah payah di gelombang kedua, vaksinasi ini indikator penting," katanya
Baca juga: Vaksinasi anak di Yogyakarta capai 81,5 persen
Indonesia tercatat menduduki peringkat ke-4 sebagai negara yang mencapai vaksinasi COVID-19 terbanyak di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat sebanyak 118.488.929 orang di Indonesia sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap hingga Kamis (13/1).
Berdasarkan data satgas, secara nasional vaksinasi COVID-19 untuk dosis lengkap bertambah sebanyak 541.455 orang. Vaksinasi COVID-19 dengan dosis pertama bertambah sebanyak 1.092.662 orang sehingga total mencapai 173.248.256 orang hingga saat ini.
Capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia, kata dia, merupakan keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Paling tidak, menurut dia, sudah memenuhi "herd immunity" 70 persen penduduk yang sudah disuntik vaksin COVID-19.
"Ini prestasi. Itu menjadi skenario penting dalam penanganan COVID-19. Tapi bukan itu saja, kita lihat testing dan tracing, diagnostiknya sebagai bagian pengendalian COVID-19, ini juga penting," kata Edy.
Baca juga: Kapolda Riau sarankan adanya Satgas vaksinasi
Kemudian, kata dia, infrastruktur dari mulai pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan kota tercipta dengan baik. Dia mengingatkan bahwa protokol kesehatan tetap menjadi satu hal yang utama.
Sementara itu, pemerintah sudah mulai melaksanakan vaksinasi booster atau suntikan dosis ketiga sejak Rabu (12/1). Presiden Jokowi memutuskan menggratiskan vaksinasi booster bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Menanggapi hal itu, Edy Wuryanto menilai vaksinasi booster penting jika masyarakat yang sudah menerima vaksinasi booster terkena varian Omicron maka efeknya hanya ringan atau sedang.
"Artinya vaksin booster itu efektif, paling tidak mencegah orang tidak sakit parah atau kematian, nah dari data ini maka menurut saya booster itu menjadi penting," ucapnya.
Menurut Edy lebih baik mengeluarkan dana untuk vaksin booster sebagai penanganan di hulunya dan dampak baiknya orang yang kena COVID-19 varian Omicron dengan gejala ringan dan sedang.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 anak agar tidak terjadi klaster baru
"Tidak sampai masuk berat yang lalu dirawat di rumah sakit," kata dia.
Menurut dia, jika sampai harus dirawat di rumah sakit, maka biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih besar. Dia tak ingin kondisi gelombang kedua di Tanah Air kembali terjadi.
"Jadi, skenario pemerintah itu sudah sesuai kesepakatan dengan Komisi IX DPR RI bahwa kita harus fokus pada penanganan hulu untuk mencegah jangan sampai hilirnya, hospitalnya itu susah payah seperti pada gelombang kedua," katanya.
Dia menjelaskan anatomi "budgeting" penanganan COVID-19 tahun anggaran 2021 sudah menggambarkan fokus pemerintah pada hulu.
Di mana vaksin sebesar Rp58 triliun lalu yang untuk diagnostik "testing tracing" Rp13 triliun serta untuk perawatan di rumah sakit Rp61 triliun.
"Saya sangat setuju Pak Jokowi menggratiskan (vaksin booster) karena ini pandemi, kewajiban anggaran itu negara. Negara yang menjamin," ujarnya.
Kalau ada masyarakat atau perusahaan yang mampu membantu percepatan negara dalam vaksinasi, katanya, akan lebih bagus. Ini merupakan bagian dari gotong royong agar negara mempunyai sistem pendukung dalam vaksinasi.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 anak di Pekanbaru targetkan 10.000 per hari
Berita Lainnya
Presiden Jokowi janjikan mobil listrik untuk praktikum SMK Mamuju
23 April 2024 17:03 WIB
KPK setor Rp2,1 miliar sebagai uang pengganti terpidana Trisna Sutisna
23 April 2024 16:58 WIB
Korsel sebut rezim Korut akan berakhir jika mencoba gunakan senjata nuklir
23 April 2024 16:52 WIB
28 pesawat tiga matra TNI siap lakukan atraksi udara HUT RI di Kota Nusantara
23 April 2024 16:47 WIB
Kemlu imbau WNI di Taiwan agar tetap waspada gempa susulan
23 April 2024 16:35 WIB
Pemerintah adopsi inisiatif global tentang perlindungan anak di ruang digital
23 April 2024 15:50 WIB
PUPR: Sumber daya air jadi prioritas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
23 April 2024 15:37 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno apresiasi program The Power of Emak-Emak
23 April 2024 15:18 WIB