Italia Tunjuk Utusan Khusus Baru Demi Perdamaian Gaza

id Itlia

Italia Tunjuk Utusan Khusus Baru Demi Perdamaian Gaza

Penduduk Palestina berjalan melintasi bangunan-bangunan yang hancur saat kembali ke Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, Minggu (12/10/2025). Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku sejak Jumat, 10 Oktober lalu. (ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/rwa.)

Istanbul (ANTARA) - Italia akan menunjuk diplomat veteran Bruno Archi sebagai utusan khusus barunya untuk Gaza dan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong yang dilanda perang tersebut, ujar Menteri Luar Negeri Antonio Tajani, Selasa.

“Pagi ini ada rapat operasional di Kementerian Luar Negeri yang dipimpin oleh Duta Besar Archi, yang ingin saya tunjuk sebagai utusan khusus kementerian untuk Gaza,” ujar Tajani kepada wartawan, menurut kantor berita Italia, ANSA.

Tajani mengatakan Italia sedang “menilai situasi terkait bantuan apa yang dapat dikirim” kepada warga Palestina di Gaza dan telah mengumpulkan ratusan ton pasokan makanan untuk dikirim.

"Kami akan mempercepat distribusi pasokan makanan. Beberapa sudah mulai berdatangan, tetapi tidak semuanya mudah — kami harus bekerja setiap hari; kami masih dalam tahap awal," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa prioritas Roma adalah meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah berlakunya gencatan senjata, sekaligus memastikan koordinasi dengan organisasi internasional dan mitra regional.

Archi, seorang diplomat kawakan dan mantan penasihat presiden Dewan Menteri, diharapkan mengoordinasikan respons kemanusiaan Italia dan berkoordinasi dengan badan-badan internasional yang mengawasi operasi rekonstruksi dan bantuan.

Tajani mengatakan pemerintah Italia tetap "berkomitmen penuh" untuk membantu penduduk Palestina melalui "tindakan konkret dan pragmatis."

Bruno Archi saat ini menjabat sebagai duta besar Italia untuk Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.