Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kembali mengingatkan kepada pengembang perumahan untuk berkomitmen terus membangun rumah berkualitas bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Saya juga tidak bosan-bosan untuk terus mengingatkan kepada para pengembang perumahan untuk berkomitmen terus dalam membangun rumah yang berkualitas, dengan mutu bangunan sesuai standar termasuk dalam perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam seminar daring Indonesia Housing Forum di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin: Rumah MBR harus dipercepat karena "backlog" masih tinggi
Menurut Menteri PUPR, untuk mempercepat penyediaan rumah di Indonesia, Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 telah mencanangkan Program Sejuta Rumah untuk meningkatkan sinergi antara pelaku pembangunan dalam kerangka ekosistem penyediaan perumahan.
Capaian Program Sejuta Rumah selama periode 2015-2019 adalah sebanyak 4,7 juta unit. Tahun 2020 sebanyak 965 ribu unit dan hingga September 2021 telah tercapai 763 ribu unit rumah.
Selain itu upaya pengentasan kemiskinan termasuk untuk penurunan stunting, kata dia, tidak cukup dilakukan dengan bantuan sosial. Ada dua pendekatan yang dipakai yakni pertama dengan penyediaan bantuan sosial dan kedua dengan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini, lanjutnya, membutuhkan dukungan perumahan, air bersih dan sanitasi.
"Dalam pemulihan ekonomi saat ini, sektor properti dan perumahan menjadi pendorong utama terutama dalam penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat, karena memiliki multiplier effect tinggi, di mana lebih dari 147 industri ikut serta dalam menggerakkan pembangunan perumahan. Untuk itu diperlukan sebuah terobosan agar pasar perumahan dapat kembali bergairah," kata Menteri PUPR.
Baca juga: DPD REI Riau Kejar Target Pembangun 12.000 Rumah MBR
Pemerintah, lanjut dia, telah mengeluarkan kebijakan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atas properti sebesar 100 persen untuk rumah dengan harga maksimal Rp2 miliar, dan juga sebesar 50 persen untuk tipe rumah dengan rentang harga jual Rp2 miliar sampai dengan Rp5 miliar.
Menteri Basuki juga menambahkan peran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) sangatlah penting dalam menyediakan berbagai infrastruktur perumahan, termasuk melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Baca juga: BTN Syariah Bukukan Penjualan 600 Unit Rumah MBR
"Hal ini diperlukan untuk mengurangi kesenjangan pendanaan APBN dalam pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN dan program strategis nasional," ujarnya.
Menteri PUPR memberikan apresiasi atas peran Kadin bersama asosiasi perumahan dalam menggairahkan industri properti dan mengajak Kadin terus aktif dalam pembangunan perumahan di Indonesia.
Baca juga: REI: MBR Tak Capai Target Di 2015
Berita Lainnya
BMKG prakirakan sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
25 April 2024 11:04 WIB
INDEF nilai keputusan menaikkan suku bunga pilihan kebijakan yang paling aman
25 April 2024 10:53 WIB
Pendapatan pariwisata global diperkirakan akan capai 5,8 triliun dolar AS tahun ini
25 April 2024 10:45 WIB
Tiga astronot China sapa publik dari luar angkasa di peringatan Hari Antariksa
25 April 2024 10:32 WIB
Dekati batas waktu pelaporan SPT tahunan badan, Kanwil DJP Riau kumpulkan asosiasi se-Riau
25 April 2024 10:23 WIB
Politik kemarin, Prabowo Subianto-Gibran jadi paslon terpilih Pilpres 2024
25 April 2024 10:03 WIB
Dyah Roro Esti sebut kesenjangan teknologi di masyarakat perlu diminimalkan
24 April 2024 17:03 WIB
Hizbullah Lebanon serang kota Margaliot, Israel, balas serangan ke wilayahnya
24 April 2024 16:49 WIB