Pekanbaru (ANTARA) - Guna menggesa proses vaksinasi COVID-19 di Riau, lebih dari 26.500 pekerja dan anggota keluarga di lingkungan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan telah mengikuti program vaksinasi.
Pencapaian ini mendukung upaya menciptakan kekebalan komunal (herd immunity) di lingkungan Perusahaan dan masyarakat. Saat ini tingkat penularan (positivity rate) COVID-19 di antara pekerja PHR WK Rokan berada di bawah ambang batas yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni di bawah lima persen.
"Inilah wujud kontribusi para pekerja kami untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan kekebalan komunal melalui program vaksinasi. Kontribusi itu juga selaras dengan komitmen perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan selamat," kata VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin di Pekanbaru, Ahad.
Selain dukungan kesadaran pribadi para pekerja dan anggota keluarganya, tingginya partisipasi program vaksinasi di WK Rokan juga didorong kebijakan perusahaan yang terus mensosialisasikan pentingnya vaksinasi dan mewajibkan vaksinasi sebagai syarat memasuki fasilitas kerja.
Partisipasi pekerja dan anggota keluarga dilakukan melalui program vaksinasi publik, kerja sama dengan instansi lain, dan Vaksinasi Gotong-Royong (VGR). Alokasi VGR yang diperoleh PHR WK Rokan dalam dua bulan terakhir sangat membantu peningkatan angka partisipasi.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah melalui alokasi VGR tersebut. Hal itu sangat membantu untuk menekan laju penularan," ungkap Sukamto.
Saat ini hampir seluruh pekerja di PHR WK Rokan sudah divaksinasi, minimal dosis 1.
Selaras dengan nilai-nilai perusahaan, PHR WK Rokan berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. PHR WK Rokan mengaktifkan sebuah gugus tugas untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 di lingkungan Perusahaan. Tugas utamanya adalah melindungi keselamatan dan kesehatan seluruh pekerja dengan tetap menjaga keberlangsungan operasi hulu migas yang vital bagi negara.
Strategi kunci yang dijalankan adalah memiminalkan potensi paparan dan manajemen kasus yang baik jika ada yang terpapar. Penerapan safeguard yang berlapis-lapis secara disiplin mulai dari penerapan protokol 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumuna dan mencegah mobilitas interaksi) dan 3T , sistem penapisan yang ketat dan program kompartementalisasi untuk fasilitas kritikal mampu meminimalisasi dampak terhadap kesehatan Pekerja, dengan tetap menjaga keberlangsungan operasi.
PHR WK Rokan juga memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan sistem pemantauan dan menjaga tingkat kepatuhan pekerja terhadap aturan dan prosedur internal untuk meminimalisasi potensi penyebaran virus.
Beberapa aplikasi digunakan antara lain penapisan akses (access screening) masuk ke fasilitas perusahaan, pembatasan perjalanan pribadi dan dinas, pemantauan perkembangan kasus penjadwalan tes berkala, pemantauan kesehatan pekerja secara jarak jauh, hingga analisis pelacakan kontak (contact tracing).
"Kami sangat bangga dengan komitmen seluruh pekerja untuk senantiasa menjaga kedisiplinan terhadap protokol kesehatan dan tetap produktif meski di tengah pandemi," pungkas Sukamto.